Teheran (ANTARA News) - Seorang komandan senior Garda Revolisioner Iran mengatakan bahwa 36 orang tewas dalam kerusuhan pasca pemilihan umum termasuk tiga orang yang tewas di penjara Kahrizak, demikian sebuah harian, Kamis.

"Kerusuhan telah mengakibatkan 36 korban jiwa, tiga di antaranya tewas di Kahrizak dan 10 lainnya tidak diketahui namun ini masih belum jelas apakah sisanya ditembak dan oleh siapa," kata Abdollah Araghi kepada harian reformis Etemad Daily.

Pejabat Iran sebelumnya mengatakan bahwa 30 orang tewas dalam aksi unjuk rasa yang dipicu oleh terpilihnya kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Pihak oposisi, yang menuduh pemilihan umum 12 Juni diwarnai kecurangan besar, telah menyebut bahwa korban tewas mencapai 72 orang.

Iran menutup penjara Kahrizak d Teheran Selatan setelah tiga pelaku aksi unjuk rasa tewas karena luka-luka.

Pihak berwenang menghadapi tuduhan memalukan lain ketika ada dugaan bahwa para tahanan diperkosa dan disiksa.

Garda Revolisioner dan sekutunya milisi Basij memiliki peran penting untuk menekan unjuk rasa.

Pejabat Iran telah menolak tuduhan perkosaan dan pada Selasa mereka menahan penasehat utama dari kandidat oposisi dan merazia kantor yang mereka siapkan untuk mereka yang terluka dalam kerusuhan dan menyita dokumen-dokumennya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009