Makassar (ANTARA News) - Manajemen PSM Makassar berencana mematenkan semua marchandise yang berbau PSM, sebagai upaya untuk membantu kebutuhan dana yang diperlukan pada superliga nanti.

Manajer PSM Makassar, Kadir Halid di Lapangan karebosi makassar, Jumat mengatakan bahwa sejumlah produk marchandise yang berlabel PSM Makasar nantinya, tidak lagi bisa diperdagangkan secara bebas tanpa sepengetahuan dari pihak PSM.

"Sesuai peraturan yang dikeluarkan BLI, setiap tim diharapkan mampu mendanai dirinya secara mandiri tanpa bantuan dari pemerintah daerah, makanya kita akan mematenkan seluruh merchandise yang berlabel PSM, " katanya.

Adapun beberapa produk marchandise yang akan diberi hak paten, menurut adik Kandung Ketum PSSI, Nurdin halid ini diantaranya baju, topi, pin, asbak dan beberapa produk lainnya.

Sementara dari segi pemasarannya sendiri, manajemen akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk pedagang yang ingin memasarkan produk asli PSM. Manajemen PSM juga berjanji akan berbagi hasil penjualan dengan para pedagang yang ingin membantu memasarkan marchandise tersebut.

Selain itu, manajemen juga akan menyiapkan tempat khusus penjualan marchandise ini agar mudah dijangkau para suporter PSM yang ingin membeli, termasuk di Karebosi Link yang tempatnya tepat disamping lapangan Karebosi tenpat latihan skuad PSM.

"Kita akan bekerja sama dengan beberapa pihak baik yang akan menyediakan semua marcahndise berlabel PSM ataupun pedagang yang ingin membantu memasarkannya, mudah-mudahan hasilnya bisa membantu tim dari segi pendanaan," katanya.

Manajemen sendiri memberikan peringatan keras kepada siapa saja yang nantinya memasarkan mashandise PSM tanpa seizin pihak pengelola, hal itu dilakukan untuk meminimkan kemungkinan sejumlah oknum yang ingin meraup untung sendiri.

"Dengan adanya hak paten, kita sudah memiliki kekuatan hukum, makanya jika ada oknum yang berani menjual sembunyi-sembunyi atau bahkan memalsukan merchandise tersebut, kita tidak ragu untuk mempidanakannya," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009