London (ANTARA News/AFP) - Dolar jatuh ke tingkat terendah untuk beberapa bulan terhadap euro dan yen pada Jumat, karena menguatnya data ekonomi mengurangi permintaan "safe-haven" (tempat berlindung yang aman) greenback, kata para dealer.

Euro naik ke hampir sembilan bulan tertinggi dari 1,4627 dolar pada awal perdagangan London.

Dolar jatuh menjadi 90,98 yen -- tingkat terendah sejak pertengahan Februari.

Dalam perdagangan terakhir di London, mata uang tunggal Eropa berdiri di 1,4591 dolar dibandingkan dengan 1,4583 dolar di New York akhir Kamis.

Terhadap mata uang Jepang, dolar jatuh menjadi 91,04 yen dari 91,74 yen pada Kamis.

Emas kembali menuju ke arah 1.000 dolar per ons karena unit AS yang melemah membuat harga logam lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang rivalnya, sehingga mendorong permintaan, kata para dealer.

"Dolar terus bergerak lebih rendah ke terendah baru untuk tahun ini terhadap euro ... sementara dolar telah jatuh lebih tajam terhadap yen," kata Derek Halpenny, kepala riset mata uang global Eropa di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di London.

"Selera risiko telah didukung oleh sebagian besar data ekonomi positif dari China, " tambahnya.

Angka ekonomi China memicu dolar melemah pada hari Jumat dan selera risiko investor, menggarisbawahi harapan pemulihan ekonomi global, kata ekonom internasional Rabobank Jeremy Stretch.

China mengatakan kegiatan industri ekspansi 12,3 persen pada bulan lalu dan penjualan ritel naik 15,4 persen, sementara investasi aset tetap perkotaan meningkat 33 persen pada Januari-Agustus karena pengeluaran pemerintah besar-besaran pada konstruksi.

Para pedagang memburu mata uang negara pengekspor komoditas ke
rumah pembangkit Asia, terutama dolar Australia.

Berbeda dengan data ceria China, Jepang merevisi turun estimasi pertumbuhan kuartal kedua menjadi 0,6 persen, dari perkiraan awal sebesar 0,9 persen.

Sementara sebagian besar analis memperkirakan pelemahan dolar lebih lanjut di tengah tumbuhnya pengertian bahwa pemulihan dari krisis ekonomi global terburuk dalam dekade sedang mengambil akarnya.

Dengan prospek ekonomi cerah, pedagang cenderung menghindari dolar dan mendukung mata uang yang berisiko yang dianggap lebih menguntungkan, seperti euro.

Di tempat lain, pound Inggris menguat setelah Bank of England pada Kamis mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah, memegang bunga pinjaman utamanya pada rekor terendah 0,5 persen dan mempertahankan tindakan stimulus darurat untuk mencegah
perekonomian terjerumus lebih ke dalam ke resesi.

Di London pada Jumat, euro berpindah tangan pada 1,4591 dolar terhadap 1,4583 dolar pada Kamis, pada 132,89 yen (133,81), 0,8747 pound (0,8756) dan 1,5148 franc Swiss (1,5141).

Dolar berdiri di 91,04 yen (91,74) dan 1,0380 franc Swiss (1,0381). Pound berada pada 1,6687 dolar (1,6651).

Di London Bullion Market, harga emas melonjak menjadi 998,88 dolar per ons dari 990,75 dolar per ons pada Kamis malam.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009