Washington (ANTARA News) - Senator veteran Republik John McCain Jumat menegaskan bahwa tentara Amerika Serikat akan dikirim lagi ke Afghanistan untuk membantu memadamkan pemberontakan berdarah yang dipimpin Taliban.

"Tak pelak lagi, kita perlu meningkatkan jumlah militer, namun kami juga menjamin Irak, yang kini sedang meningkatkan latihan dan jumlah militernya," kata McCain kepada AFP.

Ditanya apakah itu berarti bahwa dia percaya pada saat ini perlu dikirim lagi tentara Amerika ke Afghanistan, dia menambahkan: "Itu akan dilakukan."

McCain, yang dikalahkan oleh pesaing Demokrat Barack Obama pada pemilihan presiden AS tahun lalu, sejak awal mendukung kebijakan pemerintah yang kontroversi ketika AS mengirimkan lagi sekitar 20.000 tentara khusus ke Irak pada 2007.

Dia menggaris-bawahi bahwa `militer Irak gagal jika tidak meningkatkan jumlah tentara Amerika yang diperlukan.`

Komentarnya itu muncul setelah mengemuka peringatan kasar kepada Presiden Obama dari Senator Demokrat yang berpengaruh Carl Levin, yang menandaskan bahwa Washington harus memperkuat tentara dan polisi Afghanistan sebelum mengirim lagi tentara Amerika ke sana.

"Kita harus meningkatkan upaya kita untuk membantu pasukan keamanan Afghanistan dalam upaya mereka melaksanakan penjagaan keamanan di negara mereka sendiri - sebelum kita mempertimbangkan apakah akan meningkatkan pasukan tempur AS di atas jumlah yang ada sekarang, yang dirancang untuk beberapa bulan kedepan," kata Levin.

Namun McCain menghantam balik dengan mengatakan: "Dalam menanggapi Senator Levin: kami telah melihat film ini sebelum itu dilakukan di Irak."

Dia tidak menjelaskan berapa jumlah tentara tambahan AS yang harus dikirim ke Afghanistan. Saat ini, jumlah tentara AS yang ditempatkan di negara itu sudah mencapai 68.000 orang pada akhir tahun ini.

Dia menunggu rekomendasi-rekomendasi dari komandan tertinggi AS di sana, Jenderal Stanley McChrystal.

McCrystal baru-baru ini menyampaikan susunan penilaian strategi AS di sana dan secara luas diperkirakan akan meminta peningkatkan lagi pasukan AS, di tengah memburuknya situasi keamanan di Afghanistan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009