Tasikmalaya (ANTARA News) - Korban gempa Tasikmalaya Jabar, yang melanda kawasan Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya meninggalkan tenda pusat pengungsian yang disiapkan Departemen Sosial, TNI, Polri dan Pemerintah daerah.

"Warga sudah meninggalkan tempat pengungsian di lapangan Desa Sukasetia," kata Kepala Desa Sukasetia Kecamatan Cisayong, Eli Sutardi Praja, di Cisayong, Sabtu.

Warga yang meninggalkan kawasan posko pengungsian karena sudah merasa jenuh tinggal di tenda pengungsian, sehingga berinisiatif memilih tinggal dengan mendirikan tenda di sekitar rumahnya masing-masing yang rusak.

Selain itu, warga merasa aman tidak akan terjadi kembali gempa bumi, serta memilih menjaga dan membereskan puing-puing rumahnya yang masih berantakan akibat gempa yang mengguncang rumahnya.

"Inisiatif warga saja yang memang waktunya membersihkan rumah yang rusak untuk ditempati kembali, meskipun sementara harus tinggal di tenda terpal yang mereka buat sendiri," kata Eli.

Menurutnya, pilihan warga korban gempa dinilai baik untuk menghindari berbagai serangan penyakit dan defresi di tempat pengungsian yang sudah mulai tidak nyaman dan rawan terserang penyakit pernapasan, diare dan masuk angin.

Namun warga yang meninggalkan pusat pengungsian di lapangan terbuka tetap mendapatkan perhatian kesehatan dari pihak Puskesmas serta bantuan sembako lainnya yang diberikan dari pihak perusahaan maupun kelompok.

Karena bantuan dari berbagai pihak masih tetap mengalir yang diberikan kepada korban gempa Tasikmalaya di Kecamatan Cisayong melalui petugas pengelola bantuan di Kecamatan kemudian kelurahan dan selanjutnya dibagi ratakan kepada warga korban gempa di masing-masing tenda atau rumah.

"Bantuan yang kami terima tetap kami bagikan secara merata kepada korban gempa, karena selama ini warga masih membutuhkan bantuan," katanya.

Sementara itu menurut warga setempat, yang rumahnya mengalami kerusakan, Ny Nenah (50) mengaku tidak kembali ke rumahnya karena ingin secepatnya rumah yang rusak diperbaiki dan kembali ditempati.

Dikatakan Nenah, rumahnya masih dalam keadaan retak dengan kondisi barang yang masih berantakan, sehingga memilih mendirikan tenda disekitar rumahnya sambil berusaha membersihkan dan membereskan rumah.

"Karena sudah terlalu lama rumah saya dibiarkan berantakan, maka saya ingin membereskannya," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009