Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disarankan sebaiknya memilih menteri pada kabinet pemerintahannya lima tahun ke depan yang mampu mencari solusi dari berbagai persoalan bangsa.

Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Muhammad Jusuf Rizal, di Jakarta, Minggu, mengatakan, guna mewujudkan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) kedua yang ideal dan mampu mencari solusi dari persoalan bangsa disarankan agar mendasarkan pada lima kriteria.

"Dengan mendasarkan pada lima kriteria tersebut, saya harapkan berbagai persoalan yang muncul pada periode 2009-2014 bisa diatasi," kata Jusuf Rizal pada diskusi "Menyusun Kabinet Ideal".

Dijelaskanya, lima kriteria tersebut pertama, kabinet pemerintahan Yudhoyono-Boediono harus mampu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan bangsa ke depan, khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, krisis nasionalisme, pertanian dan kelautan, penegakan hukum, lingkungan hidup, stabilitas keamanan, maupun politik dalam dan luar negeri.

Kedua, harus mampu menempatkan figur profesional yang sesuai dengan kapasitas dan keahliannya, serta memiliki integritas, loyalitas, dan visioner.

Menurut dia, figur dari parpol tidak masalah asalkan merupakan representasi dari kemampuan, bukan dari kompromi.

Presiden Yudhoyono tidak perlu mengikuti tekanan kelompok tertentu yang merasa telah berjasa, kata pimpinan lembaga swadaya masyarakat (LSM) pendukung Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Ketiga, harus mampu mencari figur yang dapat berkomunikasi, berkoordinasi, bekerja sama, dan menghindari potensi konflik dalam kabinet, guna menciptakan soliditas dan toleransi dalam pemerintahan.

Pengalaman pada pemerintahan Yudhoyono-Jusuf Kalla, kata dia, mengandung banyak potensi konflik dan komunikasi menjadi sulit.

"Kalau hal ini terus terjadi maka akan turut merusak citra Yudhoyono di mata masyarakat," katanya.

Keempat, kabinet mendatang harus mampu menjadi sebuah tim yang berorientasi pada hasil kerja untuk mencapai keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bagi seluruh rakyat.

"Jangan sampai menteri dalam kabinet hanya menjadi perpanjangan instrumen politik dari berbagai kelompok tertentu," katanya.

Kelima, komposisi kabinet mendatang hendaknya berisi kelompok tua 50 persen dan kelompok muda 50 persen.

Menurut dia, kehadiran kelompok muda dalam kabinet merupakan upaya penciptaan regenerasi kepemimpinan menuju suksesi pada 2014-2019.

"Saya mengusulkan hendaknya Yudhoyono menunjuk menteri muda pada setiap departemen untuk menyongsong suksesi tahun 2014," katanya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009