Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah kelompok massa kembali menggelar aksi demo di depan Gedung Departemen Keuangan di Jalan Wahidin Jakpus, Selasa, terkait langkah yang dilakukan pemerintah terhadap Bank Century.

Paling tidak ada tiga kelompok massa yang menggelar aksi secara bersamaan yaitu Monitoring Corruption Group Moncong Jakarta, Pro Demokrasi (Prodem), dan Jaringan Mahasiswa Anti Korupsi (JAM-AKSI).

"Kami menuntut lembaga yang berwenang mengusut kasus ini seperti KPK, BPK, untuk tidak segan-segan memeriksa semua yang diduga terlibat," katan Direktur Eksekutif Monitoring Corruption Group Moncong Jakarta, Edi Chumaedi.

Menurut dia, rakyat ada di belakang institusi itu jika mereka benar-benar serius membongkar skandal Bank Century.

"Kami menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban pejabat yang terlibat dalam pengambilan keputusan terhadap Bank Century," katanya.

Ia menilai penyelamatan Bank Century yang menelan dana hingga Rp6,7 triliun merupakan langkah yang melupakan rakyat miskin.

Sementara itu JAM-AKSI meminta KPK mengusut tuntas skandal Bank Century dan memeriksa sejumlah pejabat yang diduga terlibat.

"Kami mendukung dan mendesak KPK mengusut tuntas skandal Bank Century," kata koordinator lapangan JAM-AKSI, A. Andri.

Mereka juga menuntut KPK segera memeriksa sejumlah pejabat yang terlibat dalam skandal Bank Century. Mereka juga mendesak Polri mendukung KPK dalam menuntaskan kasus skandal Bank Century.

JAM-AKSI juga mendesak Kapolri untuk memecat oknum pejabat Polri yang terindikasi menerima suap dalam pencairan dana deposan kakap Bank Century dan menyerahkannya kepada KPK untuk ditindaklanjuti.

LPS telah mengucurkan dana sebesar Rp6,7 triliun kepada Bank Century atas rekomendasi pemerintah dan BI. Padahal dana yang disetujui DPR hanya sebesar Rp1,3 triliun.

"Misteri itu yang harus ditindaklanjuti KPK dengan meminta BPK melakukan audit investigasi. Tidak hanya KPK, DPR juga meminta BPK mengaudit proses `bail out` tersebut," kata Andri.

Ia menyebutkan, banyak misteri yang melingkupi kasus penyelamatan Bank Century. Karena itu, audit investigasi BPK harus dilakukan dengan tuntas.

"Jangan sampai ada penumpang gelap yang bermain dengan mengatasnamakan penyelamatan ekonomi nasional," katanya.

Menurut dia, pertanyaan yang amat menganggu bukanlah pada alasan mengapa Bank Century harus diselamatkan. Namun pada mengapa untuk sebuah bank kecil dengan aset kecil harus dikucurkan dana begitu besar.

"Yang belum terang-benderang adalah soal jumlah yang sangat besar itu," kata Andri.

Setelah menyampaikan orasi dan aksi lainnya selama sekitar satu jam sejak pukul 14:30 hingga 15:30, akhirnya para pendemo membubarkan diri.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009