Jakarta (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menambah personel untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang timbul seiring meningkatnya mobilitas masyarakat selama masa PSBB transisi di wilayah DKI Jakarta.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, tambahan personel di titik rawan kemacetan dilakukan karena belum adanya keputusan sistem ganjil-genap akan kembali diterapkan.

"Langkah kita mengurai kemacetan saat ini kita akan tempatkan Polantas di titik-titik rawan khusus pada pagi hari dan petang, anggota kita tambah dari yang bertugas di bagian administrasi dan pelayanan," kata Sambodo saat dikonfirmasi, Rabu.

Salah satu cara Ditlantas Polda Metro Jaya untuk mengurai kemacetan saat sistem ganjil-genap belum diaktifkan adalah menerapkan rekayasa lalu lintas seperti contra flow.

"Contra flow di tol sudah kita lakukan. Contohnya contra flow di Antasari kita buka lebih pagi," ujarnya.

Baca juga: Ganjil-genap selama COVID-19 dilakukan dengan kondisi tertentu
Baca juga: Tidak ada tilang pelanggaran ganjil-genap roda dua sebelum ada rambu


Pada kesempatan terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, keputusan pemberlakuan sistem ganjil-genap adalah wewenang Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Domainnya pada Dishub DKI Jakarta, kapan itu diberlakukan ganjil-genapnya,” kata Yusri Yunus.

Yusri mengatakan, dari hasil rapat koordinasi Polda Metro Jaya dan Dishub DKI Jakarta, pemberlakuan sistem ganjil-genap baik untuk roda empat maupun roda dua masih dalam tahap pembahasan dan belum diberlakukan.

Jajaran Polda Metro Jaya juga telah menyatakan kesiapan untuk mendukung dan melaksanakan penegakan hukum kapanpun Dishub DKI Jakarta memutuskan untuk memberlakukan sistem ganjil-genap.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020