Ambon (ANTARA News) - Tradisi membangunkan warga untuk mengikuti sahur dengan mendendangkan lagu-lagu bernuansa Islami perlu dilestarikan kembali di Kota Ambon dan Maluku, khususnya di kalangan generasi muda di daerah itu.

"Ini tradisi masyarakat di Ambon dan Maluku saat bulan suci Ramadhan. Tapi saat ini nilainya semakin tergeser dan tidak disukai generasi muda, sehingga perlu dihidupkan kembali," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maluku Florance Sahusilawane saat membuka Festival Senandung Sahur, di Ambon, kemarin.

Dia mengatakan, semangat melestarikan tradisi lokal masyarakat yakni membangunkan warga Muslim pada saat sahur di bulan Ramadhan dengan mendendangkan lagu-lagu bernuansa Islami dari rumah ke rumah, merupakan hal positif dan cermin lain dari ibadah yang dilakukan.

"Ini perlu dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas generasi muda terutama dibidang seni budaya Islami," kata Sahusilawane.

Menurutnya, melalui tradisi itu, bisa diperoleh penyanyi berbakat dan potensial di jalur seni musik bernuansa Islami untuk dipersiapkan mengikuti berbagai kegiatan serupa baik tingkat nasional maupun internasional.

"Ini harus terus diasah karena merupakan bentuk kepedulian untuk mempertahankan kelestarian budaya Islami," katanya.

Festival Senadung Sahur, kata dia, akan dijadikan agenda tetap untuk digelar pemerintah daerah di bidang pariwisata religi, karena merupakan sebuah rangkaian kreatifitas seni di bulan suci Ramadhan sekaligus ajang silahturahmi.

Ketua Panitia Yusnita Tiakoly, mengatakan, festival tersebut bertujuan membangkitkan kembali kesenian musik bernafaskan Islami, melalui kreativitas dan karya seni generasi muda di Kota Ambon.

"Dulu kebiasaan bangun sahur dilakukan dengan pantun, namun sekarang tradisi ini mulai hilang dan hanya ada di beberapa daerah seperti di Jasirah Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah dan di Kabupaten Seram Bagian Timur," katanya.

Dia berharap melalui penyelenggaraan kegiatan ini akan lahir musisi muda berkualitas khususnya di bidang seni musik Islami.

Festival tersebut diikuti 14 grup musik sahur dari Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah.

Keluar sebagai juara sekaligus merebut Piala Bergilir Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu yakni grup "Seul Bali City" dari Kelurahan Soa Bali, Kota Ambon, menyusul grup Beringin Indah (Kelurahan Soabali Ambon) dan grup Nurul Awal di tempat kedua dan III, sedangkan grup Al Wahyu Polres Pulau Ambon yang pernah menjuarai lomba ini selama dua tahun berturut-turut yakni tahun 2007-2008 harus puas di posisi harapan I. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009