Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Charta Politika Bima Arya Sugiarto memperkirakan, sekitar 70 hingga 80 persen menteri pada kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendatang adalah wajah baru.

"Hanya sekitar tujuh hingga 12 kursi menteri atau sekitar 20-30 persen dari 34 kursi menteri yang masih diduduki wajah lama," kata Bim Arya Sugiarto pada diskusi "Proyeksi Kabinet S|BY Jidil II: Menunggu Format Ideal" di Jakarta, Rabu.

Dikatakannya, berdasarkan pidato Presiden Yudhoyono pada kampanye putaran terakhir Pemilihan Presiden dan penyataan oarng-orang di sekitarnya yang dikutip media, diperkirakan hanya sekitar tujuh hingga 12 kursi menteri saja dari 34 kursi menteri yang masih diisi wajah lama. Selebihnya, sudah diisi wajah baru.

Dari pernyataan Presiden Yudhoyono dan orang-orang di sekitarnya, kata dia, diperkirakan Yudhoyono akan menyusun kabinetnya dengan memadukan kombinasi dari tiga unsur yakni, representasi, kompetensi, regenerasi, dan ditambah integritas.

Pada unsur representasi, katanya, plihannya akan mewakili parpol pendukung, kewilayahan, gender, agama, dan etnis. Pada unsur akademisi pilihannya mewakili, akademisi, praktisi, serta birokrat dan militer. Sedangkan pada unsur regenerasi mewakili generasi muda yang potensial.

"Ketiga unsur tersebut didukung dengan unsur integritas," katanya.

Dengan kombinasi tiga unsur plus integritas, doktor ilmu politik ini memperkirakan komposisi menterinya terdiri dari 16 menteri dari parpol dan 18 menteri dari profesional.

Dari 16 kursi menteri yang diperkirakan diberikan kepada parpol pendukung, Bima memprediksi rinciannya yakni, Partai Demokrat (PD) sebanyak empat kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiga kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) dua kursi, Partai Kebangkiran Bangsa (PKB) dua kursi, dan Partai Golkar (PG) tiga kursi.

"Partai Golkar mendapatkan tiga kursi dengan asumsi jika Aburizal yang terpilih menjadi Ketua Umumnya melalui Musyawarah Nasional di Pekanbaru awal Oktober mendatang," katanya.

Menteri-menteri dari parpol, katanya, lebih banyak mengisi kursi menteri teknis di bidang politik, sosial, dan menteri negara, sedangkan menteri teknis di bidang pereknomian lebih banyak diisi profesional dan praktisi.

Ketika ditanya soal figur, Bima memperkirakan beberapa figur lama yang masih bertahan seperti Sri Mulyani Indrawati, Marie Alka Pangestu, Hatta Radjasa, Sudi Silalahi, dan Andi Malarangeng.

Sedangkan wajah baru yang diperkirakan akan masuk dalam kabinet mendatang antara lain, Anas Urbaningrum, Djafar Hafsyah, Muhaimin Iskandar, Sulkiflimansyah, Rachmat Gobel.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009