Jakarta (ANTARA News) - Universitas Paramadina dan Medco Foundation merealisasikan beasiswa bagi enam wartawan dari media ternama di Indonesia untuk melanjutkan studi mereka di tingkat pascasarjana (S2) dengan menyediakan "Paramadina-Medco Fellowship for Journalists 2009".

Keenam wartawan tersebut yang terpilih melalui seleksi ketat menandatangani perjanjian (MoU) dengan Universitas Paramadina yang diwakili Deputi Rektor Bidang Kerja sama, Pengembangan Bisnis dan Kemahasiswaan Ir Wijayanto MPP.

Acara tersebut disaksikan pendonor program ini Ketua Medco Foundation Yani Panigoro dan sejumlah undangan di kampus Paramadina Graduate Schools (PGS), Gedung the Energy, SCBD, Jakarta, Rabu.

Tiga penerima beasiswa tahun akademik 2009/2010 ini memilih program studi Diplomasi yakni Mohammad Anthoni dari Perum LKBN ANTARA, Lina Nursanty dari Harian Pikiran Rakyat dan Dwi Sasongko dari koran Seputar Indonesia.

Kemudian Rudi Ariffianto dan Algooth Putranto dari Bisnis Indonesia memilih bidang studi komunikasi dan Nala Edwin Widjaya dari Detik.com untuk program studi bisnis.

Semester depan sedikitnya empat wartawan lagi akan menerima beasiswa serupa sehingga total penerima mencapai 10 orang.

Ketua Medco Foundation Yani Panigoro mengatakan bahwa pihaknya gembira dapat bekerja sama dengan Universitas Paramadina untuk menyelenggarakan program beasiswa ini.

Kini kerja sama dengan Universitas Paramadina menjadi langkah awal yang penting bagi Medco Foundation untuk bergandeng tangan dengan pendidikan tinggi karena selama ini Medco Foundation telah berkiprah pada pengembangan pendidikan dasar dan menengah.

"Kami mempunyai komitmen penuh untuk turut mengembangkan dunia pendidikan secara holistik dari dasar hingga pendidikan tinggi," kata Yani.

Menurut dia, Medco juga akan memberi kesempatan magang bagi mahasiswa Paramadina dan kesempatan bagi alumni Paramadina untuk bekerja di Grup Medco.

Deputi Rektor Universitas Paramadina Ir. Wijayanto MPP mengatakan, pihaknya secara serius mengembangkan kegiatan pemberian beasiswa bagi para wartawan dan mahasiswa yang berprestasi.

"Wartawan menjadi penting karena optimisme dan kecerdasan bangsa ini dibangun oleh apa yang publik baca di media. Kami mengharapkan rekan-rekan wartawan nantinya menjadi agen yang mampu menyebarkan optimisme ke seluruh pelosok negeri ini," ujarnya.

Direktur PGS yang juga dekan Graduate School of Diplomacy Dinna Wisnu PhD mengatakan bahwa PGS mempunyai visi "rumah untuk ekplorasi, inovasi dan membangun jejaring."

"Kita mengharapkan kegiatan-kegiatan di kampus ini menciptakan suasana hangat seperti layaknya di rumah tempat seluruh civitas academia, mahasiswa maupun dosen bertemu, berdiskusi, menemukan dan mengusulkan hal-hal baru yang bermanfaat bagi kemaslahatan bangsa. Sekaligus mempersiapkan karir yang lebih baik lewat kegiatan jejaring," ujarnya.

Para penerima beasiswa diharapkan terlibat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan di kampus, termasuk membuat publikasi di jurnal atau forum internasional dan mendorong terciptanya kegiatan alumni PGS yang karya-karyanya mengembangkan dunia profesional dan akademik di bidangnya masing-masing.

Sejumlah tokoh yang berkomitmen untuk mengajar di PGS antara lain Makarim Wibisono, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Rizal sukma, Arifin Panigoro, Dewi Fortuna Anwar, Benny Subianto, TP Rachmat, Michael Ruslim, Sandiaga Uno dan Ishadi SK.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009