Denpasar (ANTARA News) - Pelaksanaan Salat Id di Lapangan Puputan Renon, Kota Denpasar, Bali, Ahad pagi, berlangsung dalam suasana unik, karena lokasinya berdampingan dengan kawasan pusat kegiatan olah raga jalan santai, bersepeda dan olah raga lainnya di Jalan Raya Puputan Renon.

"Baru kali ini saya bisa menikmati suasana dan keunikan pelaksanaan Salat Id yang berbeda. Salat tetap berlangsung khusuk dan setelah selesai bisa melihat-lihat aktivitas olah raga. Saya senang melihatnya," kata Retno C Dempo, salah seorang wisawatan dari Yogyakarta.

Pebisnis perusahaan biro perjalanan wisata yang sengaja berlibur bersama saudaranya, Nuraina Isabella di Denpasar sejak akhir puasa Ramadhan itu, menilai keunikan tersebut sebagai salah satu kekayaan daya tarik bagi wisatawan.

"Bukan hanya kami yang bisa menikmati suasana berbeda, tetapi peminat olah raga pagi yang juga diwarnai kehadiran banyak wisatawan asing itu, otomatis juga dapat melihat pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang juga mengumandangkan pesan-pesan pencerahan diri," katanya.

Pemerintah Kota Denpasar memberlakukan program car free day atau bebas arus kendaraan pada Jalan Raya Puputan Renon setiap Minggu pagi, guna memberikan kesempatan kepada peminat olah raga melaksanakan aktivitasnya tanpa gangguan dan ancaman bahaya kecelakaan lalu lintas.

Walikota Denpasar Rai Dharmawijaya, yang memberlakukan program car free day sejak beberapa waktu lalu, juga berharap hal itu akan mampu meningkatkan daya tarik wisata, sehingga akan lebih banyak lagi turis yang menginap di pusat kota guna bisa sekaligus berolahraga Minggu pagi.

Saat berlangsung Salat Idulfitri yang diikuti ribuan umat Islam dari daerah sekitar itu, banyak peminat olah raga pagi yang sekaligus dapat memperoleh pengalaman baru melihat pelaksanaan shalat bertepatan datangnya 1 Syawal 1430 Hijriyah tersebut.

Sebaliknya setelah salat selesai, umat yang beranjak untuk pulang ke rumah atau wisatawan yang akan kembali ke hotel, juga dapat sekaligus melihat-lihat aneka macam kegiatan olah raga yang juga banyak diikuti wisatawan asing tersebut.

Aneka keunikan, termasuk melihat-lihat aneka jenis anjing, keramah-tamahan dan keserasian hidup masyarakat di Pulau Dewata, menjadi salah satu keberhasilan Bali dalam mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan asing maupun domestik.

Juru dakwah atau khotib pada Salat Id tersebut mengingatkan pentingnya umat Islam menjaga keharmonisan dan berhati-hati dalam memahami ajaran, agar jangan sampai terjerumus melakukan tindakan yang dilarang dengan kedok jihad.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009