Salah seorang peternak sapi, Kamaruddin, di kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Senin, mengatakan para peternak sapi saat ini mulai kesulitan mencari makanan ternak akibat musim kemarau yang belakangan melanda daerah itu.
"Akibat musim kemarau yang panjang, para peternak sapi mulai kesulitan mencari rumput makanan ternak," kata dia.
Untuk menyiasati kondisi tersebut, kata Kamaruddin, dia terpaksa mencari batang pisang di beberapa desa tetangga sebagai makanan tambahan untuk menyelamatkan ternak-ternak yang ada.
"Cuma batang pisang yang bisa diolah menjadi makanan ternak untuk menjaga kelangsungan hidup ternak tersebut," katanya.
Menurut dia, batang pisang yang dicincang itu dicampur dengan dedak lalu kemudian disiram air garam secukupnya untuk merangsang nafsu makan pada ternak tersebut.
Ia mengatakan sulitnya pasokan makanan ternak itu juga berdampak pada usaha penggemukan ternak sapi mengalai kerugian. "Usaha penggemukan sapi juga merugi, lantaran pasokan makanan berkurang sehingga berujung membengkaknya pembiayaan makanan ternak itu sendiri," katanya.
Hal serupa juga dikatakan Hamid, salah seorang pelaku usaha penggemukan ternak sapi di wilayah itu.
Ia mengatakan kurangnya pasokan makanan akibat musim kemarau panjang berdampak pada pembiayaan yang ujung-ujungnya mempengaruhi berat badan ternak itu sendiri.
"Saya sudah merugi jutaan rupiah karena sedianya target penggemukan ternak itu hanya dilalui selama tiga bulan, tetapi karena musim kemarau maka target itu pun tak bisa kami penuhi," katanya.
Bahkan saat ini usaha penggemukan itu malah berbalik menjadi pengerdilan sapi-sapi akibat pasokan rumput hijau daun tidak mampu menyuplai makanan yang tersedia.
"Sangat sulit mendapat pasokan rumput, kalaupun ada hanya batang pisang yang mudah didapat," kuncinya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
