Jakarta (ANTARA News) - Hari Raya Idul Fitri 1430 H baru saja usai. Mudik dalam menyambut Lebaran tahun 2009 dan arus balik mudik yang seakan menjadi ritual tahunan di Indonesia juga sudah ditunaikan.

Riuh dalam menghadapi Lebaran merupakan fenomena tersendiri. Selain karena mudik merupakan peralihan sebagian besar penduduk dari kota-kota besar ke sejumlah daerah, juga tidak terlepas dari kebutuhan fasilitas telekomunikasi masyarakat berupa layanan suara (voice) dan layanan pesan singkat (SMS) yang memadai.

Tiga operator seluler terbesar PT Telkomsel, PT Indosat Tbk, dan PT Excelcomindo Pratama (XL) mengklaim mencatat lonjakan lalu lintas layanan pada jaringannya.

Public Relation Manager XL Febriati Nadira menuturkan, secara nasional pada Lebaran 2009 terjadi peningkatan trafik suara hingga 44 persen dibanding trafik saat Lebaran tahun 2008.

Pada hari H (20 September 2009), ujar Nadira yang akrab dipanggil Ira ini, lalu lintas suara XL mencapai 925 juta panggilan meningkat 6 persen dibanding hari H Lebaran tahun sebelumnya sebanyak 870 juta panggilan.

Atau dari sisi lama percakapan mencapai 630 juta menit, meningkat 40 persen dari sebelumnya hanya sekitar 450 juta menit.

Saat yang sama, trafik SMS tercatat 240 juta SMS, melonjak 140 persen dari 100 juta SMS tahun sebelumnya.

Peningkatan layanan XL juga terjadi pada akses data/GPRS yang mencapai 2,44 terabytes, melonjak 328 persen dari sebelumnya hanya 0,57 terabytes.

Ira menjelaskan, secara nasional terjadi pergerakan pelanggan dari kota-kota besar ke sejumlah kota di daerah.

"Peningkatan trafik tertinggi terjadi di Jawa Tengah yang mencapai 68 persen, dan DI Yogyakarta 58 persen," tegas Ira.

Sementara itu, Telkomsel mencatat pada hari H Lebaran, jumlah SMS yang terkirim melalui jaringannya mencapai 594 juta SMS.

Corporate Communication Manager Telkomsel Suryo Hadiyanto, mengatakan, trafik pengiriman pesan tertinggi pada hari H Lebaran yang mencapai 594 juta SMS.

"Trafik sebanyak 594 juta SMS melonjak 65 persen dibanding layanan serupa apda hari biasa yang mencapai 360 juta SMS per hari," ujar Suryo.

Operator dengan jumlah pelanggan terbesar di tanah air tersebut saat ini memiliki pelanggan sekitar 78 juta nomor.

Sedangkan PT Indosat mengumumkan lalu lintas SMS pada Lebaran (hari H) mencapai 377,9 juta SMS, naik dibanding trafik hari biasa.

Untuk tingkat kesuksesan pengiriman SMS antar pelanggan, Indosat yang memiliki 28,9 juta pelanggan, mengklaim keberhasilannya mencapai lebih dari 91 persen.

"Keberhasilan akses data pelanggan Indosat lebih dari 99 persen yang berarti tidak ada permasalahan yang signifikan dalam koneksi data di jaringan Indosat," ujar Group Head Corporate Communication Indosat Adita Irawati.

Adita menambahkan, kenaikan tertinggi terjadi di daerah Sumatra Selatan (32,4 persen), Sumatra Utara (22,3 persen), dan Jawa Timur (18,3 persen).

Peningkatan trafik komunikasi juga dicatat PT Mobile-8. Operator dengan layanan Fren yang memiliki 3,3 juta pelanggan ini, pada H Lebaran terkirim sekitar 3,459 juta SMS atau naik 16,8 persen dibanding trafik SMS saat hari biasa yang mencapai 2,885 juta SMS.

Dengan tren peningkatan trafik masing-masing penyelenggara telekomunikasi tersebut, bisa direka-reka bahwa memasuki bulan Ramadan hingga Lebaran merupakan musim puncak pendapatan para operator.

Dari data-data pada hari H Lebaran (20/9) misalnya, Telkomsel diproyeksikan bisa meraup pendapatan dari layanan SMS saja mencapai sekitar Rp89,1 miliar dengan asumsi tarif pengiriman Rp150 per SMS.

Pada saat yang sama, rupiah yang dikeruk Indosat sekitar Rp54 miliar, sedangkan XL sekitar Rp40,5 miliar.

Belum lagi pendapatan dari layanan percakapan yang disesuaikan dengan tarif yang dikenakan masing-masing operator, baik dalam satu jaringan (on-net) maupun antar operator (off net), maupun pemasukan dari layanan lainnya berupa akses data dan internet melalui jaringan ke tiga operator tersebut.


Jaringan aman

Pada Lebaran 2009 ini, seluruh operator mengklaim tidak mengalami kendala berarti dalam memberikan layanan kepada konsumen.

Pengiriman SMS yang pada beberapa tahun lalu sering terkendala atau baru sampai kepada penerima dalam hitungan jam bahkan pada hari berikutnya, pada tahun ini tidak terjadi lagi.

"SMS yang saya kirim tidak ada yang "delay". Sama juga SMS yang masuk tidak ada yang terlambat," kata Farida (40 tahun) warga Depok.

Ia menuturkan, tahun ini tidak ada masalah soal pengiriman SMS. Namun pada hari H Lebaran, walaupun hanya beberapa saat pada hari H (Lebaran), ia mengaku sempat mengalami kesulitan dalam menghubungi sanak famili di wilayah Sumatera Barat untuk sekedar mengucapkan selamat Idul Fitri.

Saat puncak ritual umat muslim ini, memicu trafik komunikasi meningkat berlipat.

Akan tetapi seluruh operator sudah mengatasi kemungkinan adanya kendala pada jaringan dengan meningkatkan kapasitas masing-masing teruama daerah utama jalur mudik dan tujuan mudik.

Menurut Ira, kapasitas jaringan XL disiapkan dua kali lebih besar dari kapasitas yang biasa dan telah melakukan uji kesiapan jaringan di berbagai daerah di Indonesia.

"Jaringan XL aman dan sukses memberikan layanan kepada pelanggan," katanya.

Ia juga menambahkan, bahwa jaringan XL di seluruh Indonesia saat ini diperkuat dengan 18.128 Base Transceiver Station (BTS), termasuk 1.840 Node B/BTS 3G, data per akhir Juni 2009), serta didukung jaringan "fiber optic" yang membentang di sepanjang pulau Jawa dan tersambung melalui jaringan kabel bawah laut ke pulau Sumatera, Batam, Kalimantan dan Sulawesi.

Kualitas jaringan yang handal saat penyelenggaraan hari besar keagamaan itu, sebelumnya sudah diperkirakan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

BRTI pada 14 September 2009, melakukan pengujian terhadap jaringan telekomunikasi menjelang Lebaran dengan 4 tujuan, yaitu Jakarta - Merak, Jakarta - Cirebon, Jakarta - Cianjur - Garut, dan Semarang - Yogyakarta - Solo.

Berdasarkan pengujian tersebut, rata-rata tingkat keberhasilan panggil semua operator atau "Succesfull Call Ratio Rate"-nya di atas 95 persen.

Dengan "dropped call" maksimal 5 persen dan rata-rata 2,5 persen, sementara untuk "blocked call" maksimal 3,61 persen dengan rata-rata "blocked call" sebesar 1,4 persen.(*)

Oleh Oleh Roike Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009