New York (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Jumat, mengungkapkan sebuah inisiatif keamanan pangan yang diluncurkan oleh pemerintah Presiden Barack Obama untuk memerangi kelaparan di seluruh dunia.

"Ketahanan pangan bukan hanya soal makanan. Tapi ini adalah soal keamanan: keamanan ekonomi, keamanan lingkungan hidup, bahkan keamanan nasional," kata Hillary pada pertemuan Clinton Global Initiative, yang dipimpin oleh suaminya, mantan presiden Bill Clinton seperti dilaporkan AFP.

"Kelaparan masih mengancam stabilitas pemerintahan, masyarakat dan perbatasan," ia menambahkan, dan menyatakan bahwa ada kerusuhan makanan di lebih dari 60 negara sejak 2007.

Inisiatif baru tersebut, yang dikatakan Hillary meninggikan pembangunan sebuah "unsur kunci kebijakan luar negeri kita", berupaya untuk membantu petani meningkatkan produksi dan membuat teknologi dan investasi prasarana untuk membuat pertanian "lebih produktif dan menguntungkan" di negara berkembang.

Itu akan menandai pergeseran dari fokus pada saat ini bantuan makanan darurat selama krisis kemanusiaan atau bencana alam.

Pemerintah Presiden Barack Obama, Hillary menekankan "berbicara mengenai penyebab kelaparan" melalui rencananya dengan melakukan penelitian untuk mengembangkan benih lebih baik, memberlakukan program asuransi untuk melindungi petani terhadap risiko pertanian dan menghubungkan petani dan agribisnis ke pasar.

Ia mengatakan perempuan, yang membentuk mayoritas petani di dunia, akan ditempatkan di jantung usaha.

Clinton mengutip sebuah upaya Bank Dunia di Mali yang membiayai modernisasi sebuah sistem kanal yang memperbaiki irigasi dan dengan demikian "secara dramatis" meningkatkan hasil padi dan pendapatan petani.

Dia mendesak Kongres untuk mendanai sepenuhnya permintaan Departemen Luar Negeri AS untuk tahun 2010, dan menyatakan badan itu akan meminta tambahan dana pertanian tahun berikutnya, dan menjanjikan "komitmen jangka panjang dan pertanggungjawaban kepada usaha kami".

Bill Clinton memuji langkah itu, dan mengatakan "salah satu kesalahan yang saya dan semua pendahulu buat ketika ialah kami berhenti membantu orang-orang makan pada 1981 ke depan; kami lupa unsur martabat mampu makan sendiri."

Rencana baru tersebut "adalah masalah besar. Dan itu bisa mengubah hubungan Amerika dengan orang di seluruh dunia", tambahnya. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009