Washington, (ANTARA News) - Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, Minggu memperingatkan, bahwa Amerika Serikat seharusnya tidak "menerima begitu saja" peran dolar AS sebagai mata uang cadangan global terkemuka.

"Amerika Serikat akan keliru mengambil untuk memberikan tempat dolar sebagai mata uang cadangan dominan di dunia, Zoellick mengatakan, dalam kutipan dari sebuah pidato yang akan disampaikan Senin, sebagaimana dikutip dari AFP. 

"Lihat ke depan, akan ada peningkatan pilihan lain terhadap dolar," Zoellick mengatakan dalam pidato yang akan diberikan di John`s Hopkins Universitas, Washington.

Sambutannya Senin, muncul menjelang rapat tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Istanbul, Turki, awal bulan depan.

Menyikapi krisis ekonomi global baru-baru ini, ia menyalahkan bank sentral dunia karena telah "gagal untuk mengatasi risiko dalam membangun ekonomi baru," meskipun dalam kasus Federal Reserve Bank, Washington, ia mengatakan, "akan sulit untuk lebih luas independen dan kekuasan penuh teknokrat di Federal Reserve dengan otoritas lebih. "

"Saya membaca manajemen krisis baru-baru ini adalah bahwa Departemen Keuangan diperlukan kewenangan yang lebih besar untuk menarik bersama perkumpulan regulator yang berbeda "untuk mengelola krisis keuangan.

Dia menambahkan bahwa sejak keuangan adalah seorang eksekutif departemen "Kongres dan masyarakat dapat lebih langsung mengawasi bagaimana menggunakan setiap penambahan otoritas."

Mengomentari KTT G-20 minggu lalu , Zoellick memuji inisiatif untuk sistem kajian baru yang lebih tajam. "Sistem ini tidak dapat hierarkis, dan tidak boleh birokratis," kata dia.

"Penilaian tajam kerangka kerja baru yang kuat, pertumbuhan yang berkelanjutan dan seimbang yang disepakati pada KTT G-20 minggu lalu adalah awal yang baik, tetapi akan membutuhkan tingkat kerjasama dan koordinasi internasional baru -- termasuk sebuah kesediaan baru untuk mengambil temuan-temuan monitoring global yang serius," katanya.

"Penilaian taja, diperlukan untuk menekan."(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009