Teheran (ANTARA News/AFP) - Iran, Senin, kembali menyatakan instalasi baru kedua pengayaan uraniumnya tidak melanggar hukum internasional dan mengatakan keprihatinan yang diangkat oleh Barat tak berdasar.

"Itu tidak melanggar hukum internasional apa pun. Negara Barat mengeluarkan komentar yang tidak realistis," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Hassan Ghasghavi kepada wartawan.

Pada Jumat, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengumumkan Teheran telah memberitahu bawan itu bahwa Republik Islam tersebut sedang membuat instalasi kedua pengayaan uranium selain instalasi yang sudah ada di Natanz.

Pengungkapan itu memicu kecaman global terhadap Teheran, yang sudah terlibat percekcokan dengan negara besar dunia sehubungan dengan program atomnya yang kontroversial.

"Tuduhan tersebut ... yang disebarkan media tak berdasar," kata Ghasghavi. Ia merujuk kepada kecaman yang disampaikan oleh para pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Barack Obama.

Ia mengatakan Iran "siap menjelaskan semua aspek instalasi nuklir barunya itu".

Instalasi baru pengayaan uranium tersebut sedang dibangun di sebelah selatan ibukota Iran, Teheran, di jalan menuju kota suci Qom.

Pada Ahad, pemimpin nuklir Iran Ali Akbar Salehi berikrar Teheran akan terus melakukan pengayaan uranium hingga tingkat lima persen --jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tingkat bom yang diperlukan, sehingga menunjukkan bahwa upaya atom Teheran memiliki tujuan damai.

Pengayaan uranium menjadi pusat kekhawatiran mengenai kegiatan atom kontroversial Iran karena proses itu untuk membuat bahan bakar nuklir juga dapat digunakan untuk membuat inti pembelah bom atom pada purifikasi yang jauh lebih tinggi lebih dari 90 persen.

Namun Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, dalam satu wawancara dengan jaringan CBS, mengatakan, "Kami tak percaya mereka dapat mengajukan bukti yang meyakinkan bahwa itu semata-mata bertujuan damai, tapi kami akan menguji mereka pada 1 Oktober."

Iran dan negara besar dunia bertemu di Jenewa, Kamis, guna membahas program atom Teheran.

Negara besar global curiga upaya nuklir Tenerah bertujuan membuat senjata nuklir. Teheran telah membantah tuduhan tersebut.(*)

Pewarta: Ardianus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009