Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN segera melakukan audit investigasi atas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait dengan meledaknya Gardu Induk Cawang.

"Kita sudah mendapat laporan awal dari manajemen PLN. Tetapi harus dilanjutkan dengan audit menyeluruh," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Menurut Sofyan, audit dilakukan atas sistem dan prosedur pengoperasian gardu, supaya kejadian serupa tidak berlanjut.

Pada Selasa (29/9) pukul 14:35 WIB, Gardu Induk Cawang yang merupakan pusat pengaturan dan penyaluran beban wilayah listrik Jawa-Bali Region Jakarta dan Banten, meledak.

Ledakan menyebabkan dua dari enam trafo terbakar yang berdampak pada padamnya listrik di wilayah Jakarta Pusat, Timur dan Selatan, meliputi Gambir, Kuningan, Manggarai, Cikini, Pulomas, Cililitan, Mampang, Cawang, dan Jatinegara. Masing-masing travo memiliki kapasitas 500.000 volt.

Menurut Sofyan, berdasarkan laporan awal kejadian tersebut adalah karena masalah teknis karena karena pengoperasian gardu adalah statis atau tidak banyak menggunakan tenaga manusia.

"Audit untuk mendalami lebih lanjut apakah ada unsur human error (kesalahan manusia)," tegasnya.

Secara teori ujar Sofyan Djalil, gardu induk meledak bisa saja terjadi kapan pun.

"Kalau memang karena kelalaian manusia, dan bukan karena kegagalan teknis (technical default) maka bisa diberi tindakan kepada yang bertanggung jawab," tegasnya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009