Jakarta (ANTARA News) - Wali Kota Padang Fauzi Bahar menginstruksikan agar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tetap buka seiring dengan tingginya kebutuhan bahan bakar warga setelah gempa 7,6 skala Richter yang mengguncang Sumatra Barat, Rabu sore (30/9).

Dari pantauan wartawan ANTARA di Kota Padang, baru ada dua SPBU yang kembali buka setelah gempa yang meruntuhkan ratusan gedung, rumah, dan pertokoan di kota tersebut.

Kedua SPBU yang terlihat buka tersebut terletak di Jalan Sutan Syahrir dan di Lubuk Buaya. Sementara stok bahan bakar di kedua SPBU tersebut pun mulai menipis.

Hingga berita ini diturunkan Kota Padang yang diguyur hujan lebat masih gelap gulita akibat aliran listrik yang masih padam.

Masyarakat kota Padang yang mengungsi di tenda-tenda darurat yang dibangun di setiap lapangan hanya menggunakan penerangan seadanya berupa lilin. Sedangkan rumah sakit menggunakan genset untuk tetap dapat beroperasi.

Terpantau ada sekitar 40 rumah terbakar usai gempa yang mengguncang Kota Padang terjadi. Namun demikian Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang dibantu oleh petugas kebakaran dari PT Semen Padang, TNI AU, dan masyarakat berhasil memadamkannya.

Sementara itu, masih berdasarkan pantauan wartawan ANTARA di lapangan, terdapat sedikitnya 10 jembatan penyeberangan di dalam Kota Padang runtuh dan menghambat akses evakuasi Tim Satkorlak Sumbar. Beberapa di antara jembatan penyeberangan yang runtuh berada di Jalan Andalas dan di Jalan Kuragi.

Beberapa kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini antara lain alat berat untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak reruntuhan gedung dan pertokoan, kantung jenazah, infus, obat-obatan, dan relawan atau Tim SAR. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009