Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 membuat target dividen perusahaan plat merah kepada negara mengalami penyesuaian.

"Dulu kita janjikan kepada Menkeu dengan segala reformasi yang kita lakukan akan terjadi efisiensi, pembesaran dividen. Tapi 90 persen bisnis BUMN terdampak COVID-19. Jadi yang tadinya dividen kita ingin naikkan, untuk tahun depan hanya seperempat dari target dicanangkan," ujar Erick di Jakarta, Kamis.

Sebelum pandemi COVID-19, ia mengatakan, BUMN menargetkan dapat memberikan dividen sebesar 50 persen dari laba untuk lima tahun mendatang.

Ia menyebutkan, sejumlah BUMN yang masih bertahan di tengah pandemi yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), perusahaan bidang kesehatan, industri yang berhubungan dengan sumber daya alam, dan makanan.

Baca juga: Dampak Corona, Erick Thohir prediksi dividen BUMN 2020 tidak tercapai

"Ini kita jaga, jangan sampai kita yang di atas enak-enakan, tapi di bawah harus menerima atau jadi korban," ucapnya.

Di tengah pandemi saat ini, ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk menjaga dan memulihkan kinerja BUMN mengingat sepertiga ekonomi nasional dikontribusi oleh BUMN.

"Suka tidak suka sepertiga ekonomi kita ada di BUMN. Kalau BUMN sakit, ke depannya tidak bagus karena kontribusi BUMN ke pemerintah baik dari pajak, deviden, royalti, macam-macam itu luar biasa. Dan ini harus dijaga," katanya.

Baca juga: Terkait buyback saham, Erick ingin pastikan dividen BUMN ditingkatkan

Erick memprediksi pemulihan BUMN setidaknya membutuhkan waktu dua tahun untuk kembali ke titik normal.

"Berdasarkan survei, 500 perusahaan besar dunia menyatakan ekonomi baru kembali kuartal pertama tahun 2022, itu 52 persen, walaupun 48 persen mengatakan akan lebih cepat, ya mudah-mudahan yang 52 persen salah," ucapnya.

Ia optimistis dengan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan, kinerja BUMN akan lebih sehat dan menyumbang dividen ke negara lebih besar.

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020