Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyerahkan mobil dinasnya kepada Sekjen MPR Rahimullah, di halaman depan Gedung MPR/DPR Senayan Jakarta, Kamis.

Penyerahan itu dilakukan Hidayat seiring telah selesainya masa tugas sebagai Pimpinan MPR, dan diikuti oleh seluruh Wakil Ketua MPR lainnya yakni Aksa Mahmud, Ibu Mooryati Sudibyo dan AM Fatwa.

"Hari ini kami mengembalikan mobil dinas sehubungan telah berakhirnya masa tugas sebagai pejabat negara. Berati mobil ini bukan lagi hak kami dan harus dikembalikan ke negara melalui Sekjen MPR," kata Hidayat di depan mobil dinas bernomor polisi RI 5 yang selama ini dipakainya.

Hidayat menyerahkan mobil dinasnya jenis Toyota Camry langsung kepada Sekjen Rahimullah berikut kunci serta STNK mobil. Mobil yang diserahkan pimpinan MPR itu masing-masing mobil bernomor polisi RI 5 (Hidayat Nur Wahid), RI 49 (AM Fatwa), RI 50 (Aksa Mahmud), dan RI 51 (Ibu Mooryati).

Hidayat mengharapkan agar seluruh pejabat yang sudah menyelesaikan tugasnya juga melakukan hal yang sama. "Semoga pejabat negara yang lain bisa melakukan hal yang sama," katanya.

Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah V itu juga berharap agar ke depannya, pemerintah tidak lagi memberikan fasilitas mobil mewah kepada pejabat negara.

Apalagi Indonesia sekarang sedang banyak dilanda bencana. "Kita tidak ingin pejabat negara disalahpersepsikan oleh masyarakat. Apalagi negara sedang banyak bencana," katanya.

Siap Maju

Saat dikonfirmasi kesediaannya untuk kembali menjadi Ketua MPR, Hidayat mengatakan siap melaksanakan amanah yang ditugaskan partai.

"Saat ini saya sudah selesai melaksanakan tugas dengan baik. Dan partai pun sudah mengeluarkan keputusan mencalonkan saya menjadi Ketua MPR. Sebagai Kader PKS, Saya siap melaksanakan keputusan partai," ujarnya.

Namun demikian, lanjut Hidayat, untuk masalah koalisi masih menunggu lobi politik. "Kita lihat nanti saja, kan rapat paripurnanya saja belum," kata Hidayat. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009