Bengkulu (ANTARA News) - Ratusan jiwa korban gempa berkekuatan 7,0 pada Skala Richter Sungai Penuh Kabupaten Kerinci, Jambi, pada Kamis pagi, kini membutuhkan bantuan tenda, selimut dan bahan makanan.

"Mereka membutuhkan bantuan, terutama tenda, karena sebagian besar rumah warga roboh dan rusak parah," kata Direktur Yayasan Lahar, Musnardi Munir yang tengah melakukan pendataan di Kerinci, Kamis.

Saat dihubungi, Musnardi yang berada di salah satu desa yang merasakan dampak terparah akibat gempa tertonik tersebut yakni Desa Lolong, mengatakan, dari pendataan pihaknya bersama Pemda Kerinci, saat ini lebih dari 512 rumah rusak.

Kerusakan terparah terdapat di lima desa di Kecamatan Gunung Raya yakni Desa Lolong Gedang dan Lolong Kecik, Desa Lempur, Desa Talang Kemuning, dan Desa Sungai Hangat.

"Hampir semua rumah di desa ini rusak parah, dan masyarakat tidak berani lagi masuk ke rumah, mereka sudah mendirikan tenda seadanya di halaman rumah," katanya.

Bupati Kerinci, H Murasman, saat dihubungi mengatakan jumlah rumah rusak tersebut diperkirakan akan bertambah karena saat ini masih terus dilakukan pendataan.

"Ada lima desa yang terkena gempa dan cukup parah, dan saat ini ada 512 rumah yang rusak berat, sedang dan ringan," kata Bupati yang saat ini berada di salah satu desa yang terkena gempa yaitu Desa Lolong.

Bupati mengatakan hingga saat ini belum ditemukan korban jiwa karena gempa yang mengguncang tersebut terjadi saat sebagian besar masyarakat desa berada di kebun.

"Kebiasaan masyarakat Kerinci memang pagi hari sudah berangkat ke kebun jadi rumah ditinggal kosong sehingga korban jiwa kecil kemungkinan," ujarnya.

Namun demikian saat ini masyarakat masih membutuhkan bantuan dari berbagai pihak khususnya bantuan tenda, selimut dan bahan pangan.

Bupati juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan gempa-gempa susulan yang mungkin terjadi dan menghindari bangunan bertingkat.

"Masyarakat kami sangat membutuhkan tenda, selimut dan bahan pangan juga, jadi kami harap bagi yang mengirim bantuan ke Kerinci agar memprioritaskan tenda dan selimut," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009