Padang (ANTARA News) - Sembilan korban gempa Sumatra Barat saat ini belum dapat diketahui identitasnya di Rumah Sakit Umum Daerah M Djamil, kata Koordinator Penanganan Identifikasi Korban Meninggal AKBP dr Musyafak dari Mabes Polri, kepada ANTARA di Padang, Kamis.

Sebanyak 70 korban tewas akibat tertimpa reruntuhan gedung yang luluh lantak oleh gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Sumatra Barat (Sumbar), Rabu sore (30/9), telah dibawa ke rumah sakit. tersebut.

Dari 70 korban tewas, Musyafak mengatakan hanya tinggal 19 yang belum diambil oleh keluarga masing-masing.

Dari 19 korban tersebut sembilan belum dapat diketahui identitasnya, ujar dia.

Ia menjelaskan 70 korban meninggal merupakan korban yang telah dievakuasi dari Hotel Ambacang, Bimbingan Belajar Gama, dan dealer Suzuki di Kota Padang.

Sejak pukul 07.00 hingga pukul 18.00 WIB, ia juga mengatakan telah ada 97 laporan orang hilang ke Posko Penanganan Identifikasi Korban Meninggal selama masa Tanggap Darurat Gempa Sumbar, di RSUD M Djamil.

Pelapor yang mencari keluarga mereka rata-rata panik dan menangis, ujar dia.

Menurut Musyafak, diperkirakan jumlah korban meninggal akan terus bertambah. Namun ia tidak berani berspekulasi mengenai total jumlah korban meninggal maupun yang masih terjebak reruntuhan.

"Berapa korban meninggal atau tertimbun, tidak bisa diperkirakan. Masih nunggu proses evakuasi, kita tidak berani kira-kira," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009