Padang (ANTARA News) - Hari kedua pasca gempa Sumatera Barat (Sumbar), Kota Padang, Kams malam, masih gelap gulita, demikian pantauan ANTARA.

Berdasarkan laporan wartawan ANTARA dari Padang, Kamis, aktivitas warga belum pulih dan kota masih dalam keadaan gelap gulita.

Gempa 7,6 skala richter yang telah merusak pembangkit listrik di wilayah tersebut membuat warga masih belum dapat menikmati layanan PLN.

Kondisi tersebut membuat sebagian besar kota gelap gulita. Hanya beberapa rumah atau pun gedung pemerintahan dan kantor yang tampak terang karena menggunakan genset.

Hampir seluruh pertokoan tutup, hanya beberapa toko klontong, warung rokok, dan warung sate yang terlihat buka.

Sementara itu, warga Kota Padang masih banyak berada diluar rumah untuk mengantisipasi jika terjadi gempa susulan.

Hingga menjelang malam sebagian besar mereka hanya menonton evakuasi korban gempa seperti yang tampak di depan Gedung LIA di Jalan Khatib Sulaiman dan reruntuhan Hotel Ambacang di Jalan Bundo Kanduang.

Selain itu warga juga terlihat nonton proses identifikasi korban gempa yang meninggal dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Djamil.

Berdasarkan data di Posko Rumah Dinas Gubernur Sumbar, jumlah sementara korban tewas sebanyak 390 orang. Korban meninggal 197 berasal dari Kota Padang, 21 dari Pariaman, tujuh dari Bukit Tinngi, tujuh dari Pesisir Selatan Kota Padang, 154 dari Kabupaten Padang Pariaman, dan empat dari Solok.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009