Cikeas (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta, setelah diakuinya batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, pengembangan batik nasional jangan berhenti sehingga memberikan manfaat yang luas bagi pengembangan ekonomi nasional.

"Bila kita sering pakai batik, selain mensyukuri, juga untuk mengembangkan perekonomian kita sehingga meningkatkan tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian lokal. Jangan juga sampai batik kita 15 tahun lagi berkembang di negara tertentu, terus marah. Sekarang setelah disahkan maka dikembangkan," kata Presiden saat menerima pengurus Yayasan Batik Indonesia dan para pencinta batik terkait pengukuhan batik sebagai warisan dunia di kediaman Puri Cikeas, Bogor, Jabar, Jumat malam.

Kepala Negara menyatakan sebagai wujud rasa syukur dan juga sebagai pendorong untuk terus mengembangkan batik nasional maka Presiden melalui Keppres akan menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional yang akan diperingati setiap tahun.

"Pada malam ini saya sampaikan 2 Oktober kita tetapkan sebagai Hari Batik. Keppres akan menyusul, UNESCO secara resmi serahkan sertifikat maka kita siapkan rencana pengembangan lebih baik lagi," katanya.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara mengatakan setelah tiga budaya Indonesia yaitu Keris, Wayang dan Batik menjadi bagian dari 76 warisan budaya dunia, maka Indonesia akan terus mendaftarkan kekayaan budaya bangsa Indonesia lainnya.

"Maka mari ke depan secara tekun kita daftar kembali setelah keris, wayang dan batik, angklung sedang dalam proses, masih banyak lagi yang kita bisa lakukan kelak, dari segi kemajemukan saya yakin bisa lebih...itu sumber yang tak akan kering," kata Presiden.

Ditambahkan Presiden, "dalam keyakinan saya, dan kita semua sesungguhnya kita punya banyak simpanan, dan bila didaftarkan akan jadi warisan budaya dunia karena semakin majemuk bangsa dari segi etnis, agama, suku, bahasa, daerah maka akan makin banyak warisan budaya yang benda dan non benda, apalagi bila kita pahami perjalanan kita dari satu peradaban ke peradaban lainnya."

Dalam kesempatan itu, Presiden menyatakan pihaknya kini tengah menyiapkan kejutan berupa jenis motif batik, berkolaborasi dengan seniman batik daerah tertentu di nusantara. Motif itu nantinya akan menggambarkan tiga budaya nasional yang masuk ke dalam warisan budaya dunia, wayang, keris dan batik itu sendiri.

Hadir dalam acara itu Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Menbudbar Ad Interim Muhammad Nuh, Ibu Ani Yudhoyono, Ketua DPR RI Marzuki Alie mewakili pecinta batik, Menkes Siti Fadila Supari dan Meneg Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009