Profesor Ernest Arenas, yang memimpin studi tersebut, mengatakan percobaan pada tikus memperlihatkan pembentukan syaraf penghasil dopamine selama pertumbuhan otak bergantung atas aktifnya reseptor khusus di otak oleh satu bentuk oksidasi kolesterol yang disebut "oxysterol", demikian siaran pers dari Karolinska Institute.
"Oxysterol memberi sumbangan bagi perkembangan sel penghasil dopamine secara lebih aman dan lebih baik, yang merupakan kemajuan sangat besar karena itu meningkatkan kemampuan perkembangan perawatan baru penyakit parkinson," kata Arenas.
Sel syaraf penghasil dopamine memainkan peran penting dalam banyak proses dan fungsi otak, dari ketrampilan gerak sampai kepada sistem ganjaran dan ketergantuan. Semua itu juga adalah jenis sel yang mati pada penyakit Parkinson, kata Profesor Arenas.
Suatu hari, sel itu diharapkan akan memungkinkan penggantian sel yang mati di otak pada pasien Parkinson dengan pencangkokan sel penghasil otak dopamine yang dikembangkan. Sel seperti itu juga dapat dimanfaatkan untuk menguji-coba obat baru Parkinson, kata siaran pers tersebut.
Hasil studi itu telah diterbitkan di dalam jurnal "Cell Stem Cell".(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009