Padang (ANTARA News) - Warga daerah pesisir pantai di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar) masih bertahan di daerah perbukitan karena trauma gempa dan kekhawatiran gempa susulan lebih besar disertai tsunami.

Hingga hari ketiga pasca gempa 7,6 SR, masyarakat di pesisir Mentawai masih mengungsi di perbukitan, kata Ketua Harian Sarkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar, Marlis Rahman di Padang, Sabtu.

Namun secara umum, menurut dia, dampak ditimbulkan gempa yang melanda Pulau Sumatra di Mentawai relatif kecil meski daerah tersebut merupakan pusat gempa yang telah menimbulkan ratusan korban tewas itu.

Dari laporan terbaru, diketahui ada 29 warga Mentawai mengalami luka-luka ringan dan tidak ada korban tewas.

Sedangkan rumah warga dan bangunan lain yang rusak tercatat sementara sebanyak 26 unit.

Kemudian, tiga unit gedung sekolah rusak berat, rumah sakir rusak, 13 kantor pemerintah rusak berat dan 11 fasilitas umum juga rusak.

Ia mengatakan, sebelumnya memang dikhawatirkan dampak gempa di Mentawai akan sangat serius karena berada di pusat gempa dan pasca bencana itu komunikasi ke daerah itu juga terputus.

Dengan telah masuknya laporan tersebut, maka kekhawatiran dampak besar gempa di Mentawai tidak terjadi, tambahnya.

Marlis menyebutkan, dari laporan tersebut tidak disebutkan permintaan bantuan termasuk bahan makanan dari Mentawai sehingga dapat disimpulkan kondisi di kepulauan itu relatif aman.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009