Padang (ANTARA News) - Lokasi reruntuhan gedung yang roboh akibat gempa bumi berkekuatan 7,9 SR kedalaman 71 KM arah 53 KM Barat Daya Pariaman, Sumbar, kini seolah menjadi objek wisata dadakan dan ramai dikunjungi warga setempat dan daerah lain guna melihat evakuasi.

Informasi dihimpun ANTARA di Kota Padang, Minggu, lokasi reruntuhan gempa banyak dikunjungi warga sehingga jalanan di sekitarnya menjadi macet di antaranya, Gedung LBA LIA Padang, Hotel Ambacang, STBA Prayoga, ruko di Simpang Haru dan sejumlah lokasi lainnya.

Warga yang datang ke lokasi tersebut menggunakan kendaraan roda dua dan empat yang memenuhi badan jalan di sekitarnya sehingga cukup menyulitkan arus lalu lintas dan juga evakuasi dilakukan warga dan aparat keamanan.

Bahkan karena banyaknya warga yang berjubel di tempat tersebut arus lalu lintas terpaksa dialihkan ke lokasi lainnya bahkan ada yang macet.

Ketika aktivitas evakuasi terjadi pada sekitar lokasi itu dipadati ratusan warga yang ingn menyaksikan prosesnya sehingga cukup menyulitkan aparat kepolisian mengamankan daerah tersebut.

Bahkan ada beberapa aparat yang terlibat adu mulut dengan aparat keamanan setempat.

Keluarga korban, Des yang berada di lokasi evakuasi di Hotel Ambacang Padang, mengaku cukup kesal karena peristiwa itu.

"Warga yang tidak ada kepentingan diharapkan menjauh dari lokasi karena cukup menyulitkan, jika memang membantu tidak apa di lokasi ini," katanya.

Dia berharap masyarakat bisa memahami kondisi tersebut dan tidak menjadikan lokasi reruntuhan itu menjadi objek wisata dadakan dan datang melihat-lihat saja.

Sementara itu, rumah rusak berat kini terdata sebanyak 21.732 unit tersebar di Kota Padang (150 unit), Bukittinggi (180 unit), Padang Panjang (160 unit), Tanah Datar (24 unit), Padang Pariaman (10.131 unit), Agam (8.548 unit), Dharmasraya (89 unit, Pasaman (111 unit), Pasaman Barat (1.012 unit), dan Pesisir Selatan (1.320 unit).

Rumah rusak sedang kini terdata 6721 unit, tersebar di Kota Padang (200 unit), Tanah Datar (44 unit), Agam (2.796 unit), Dharmasraya (105 unit), Pasaman Barat (730 unit), dan Pesisir Selatan (2.846 unit).

Rumah rusak ringan terdata sebanyak 9.572 unit, tersebar di Kota Padang (1.500 unit), Bukittinggi (50 unit), Padang Panjang (50 unit), Tanah Datar (418 unit), Padang Pariaman (60 unit), Agam (2.389 unit), Dharmasraya (141 unit), Pasaman (93 unit), Pasaman Barat (1.156 unit), Pesisir Selatan (3.715 unit).

Berikutnya gempa yang terjadi juga membuat sarana pendidikan yakni sekolah rusak berat sebanyak 68 unit, rusak sedang 28 unit dan ringan 40 unit.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009