Padang (ANTARA News) - Sebanyak 273 warga Padangpariaman, Sumatra Barat, masih terkubur dalam longsoran tanah akibat diguncang gempa Rabu (30/9). "Warga yang masih tertimbun itu berada di tiga korong, di Kecamatan Patamuan, Kecamatan V Koto Timur, dan Kecamatan Padang Sago," kata Kepala Bagian Humas Setdakab Padangpariaman, Syofrion di Padang, Senin.

Warga Kecamatan Patamuan yang masih tertimbun itu, 111 orang di antaranya di Korong Lubuk Laweh, 60 orang di Korong Pulau Aie, dan 60 orang di Cumanak.

Di Nagari Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, yang belum ditemukan sebanyak 35 orang. Dan, di Nagari Kudu Ganting, kecamatan yang sama, masih ada dua warga lagi yang tertimbun.

Sementara di Nagari Koto, Kecamatan Padang Sago, terdapat lima warga Korong Sungai Pua Tanjuang Mutus tertimbun dan belum ditemukan.

Menurut Syofrion, gempa telah menewaskan 285 orang di Kabupaten Padangpariaman, dan melukai 325 orang. Hingga Senin, sudah 60 warga yang ditemukan tewas dari 370 orang yang tertimbun longsoran.

Akibat gempa dan hujan yang terus-menerus, empat korong di Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan terisolasi dan proses evakuasi memerlukan bantuan alat berat.

"Jaringan listrik sebagian besar belum pulih, sehingga untuk penerangan digunakan genset dan penerangan lainnya," kata dia.

Selain itu, gempa juga merusak 64 unit perkantoran (rusak berat), 24 unit (rusak sedang), dan empat unit (rusak ringan).

Tercatat 10 unit pasar rusak, 36.095 rumah rusak berat, 8.417 rumah rusak sedang, dan 1.491 rumah rusak ringan.

Sebanyak 124 gedung sekolah rusak berat, 56 rusak sedang, dan 15 unit rusak ringan. Sebanyak 418 rumah ibadah rusak berat, 140 rumah ibadah rusak sedang, dan 13 rusak ringan.

Sedangkan fasilitas umum yag rusak, 63 rusak berat, 20 rusak sedang, dan satu unit rusak ringan.

Tercatat satu rumah sakit rusak, 12 Puskesmas rusak berat, tiga unit Puskesmas rusak sedang, dan tiga unit Puskesmas rusak ringan.

Sebanyak 15 unit Puskesmas Pembantu dan Rumah Dokter rusak berat, tujuh unit rusak sedang, dan 40 unit rusak ringan.

Syofrion mengatakan, evakuasi masih terus dilakukan dengan menggunakan alat berat. Sementara untuk memenuhi kebutuhan logistik, telah didistribusikan bantuan ke 17 kecamatan. Bantuan tersebut berasal dari Satkorlak PB Sumbar, Bulog, dan lain-lain.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009