Teheran, (ANTARA News) - Sebuah badan pemerintah Iran yang mengawasi media massa telah menutup tiga suratkabar tanpa memberikan alasan-alasan penutupan, media massa setempat melaporkan, Selasa.

Kantor berita lokal, ILNA, melaporkan penutupan suratkabar "Farhang Ashdi" (budaya rekonsiliasi) dan "Arman" (ideal), sementara kantor berita resmi Iran, IRNA, mengatakan koran "Tahlil Rooz" (analisis harian) juga diperintahkan ditutup.

Perintah tersebut dikeluarkan oleh Komisi Pengawas Media Massa Iran, kata laporan tersebut, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kami mulai menerbitkan suratkabar itu tiga bulan silam dan belakangan kami menerima keputusan komisi tersebut lewat faksimile," kata Direktur Farhang Ashadi, seperti dikutip IRNA. Ia tidak mengungkapkan kapan perintah itu dikeluarkan.

Pemimpin Tahlil Rooz, Bahman Hagatnian, juga mengatakan suratkabarnya itu diterbitkan di kota Shiraz, bagian selatan Iran, telah ditutup oleh komisi itu tanpa alasan apapun," IRNA melaporkan.

Sejak 2005, di bawah pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, semua media massa Iran mencakup koran-koran, laman internet, dan kantor-kantor berita berada dalam ancaman penutupan.

Media massa kian terpojok setelah Ahmadinejad terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilu 12 Juni, dan sejumlah wartawan ditangkap karena dituduh berperan dalam memicu aksi protes oleh posisi di Teheran pasca-pemilu.

Beberapa wartawan saat ini masih ditahan dalam penjara.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009