Kami akan siapkan atmosfer di stadion bisa hidup meski tanpa penonton sebagaimana liga-liga di Eropa
Jakarta (ANTARA) - PSSI berjanji akan menaati protokol kesehatan yang ketat saat kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia kembali bergulir pada September atau Oktober nanti.

"Kami sudah membuat sebelas buku panduan protokol kesehatan terkait pelaksanaan kompetisi di masa COVID-19. Komunikasi dengan klub dan Asprov juga terus kami lakukan," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat wawancara bersama Radio Republik Indonesia (RRI), Minggu (21/6), sebagaimana dikutip laman resmi PSSI di Jakarta, Senin.

PSSI sebelumnya telah merilis protokol kesehatan yang secara umum mengatur hal-hal teknis terkait latihan klub dan panduan penyelenggaraan sepak bola di masa normal baru.

Namun protokol tersebut belum mengatur soal skema perizinan penonton ke dalam stadion. Menurut Iriawan, hal tersebut masih harus dikaji lebih dalam lagi.

Apabila liga sudah diputuskan untuk dimainkan secara tertutup, Iriawan pun mengimbau kepada para pecinta sepak bola Tanah Air untuk tidak memaksakan diri hadir ke stadion maupun nonton bareng (nobar) di luar.

Baca juga: LIB isyaratkan 'kick off' lanjutan liga dilakukan Oktober 2020

"Silakan saksikan di televisi. Kami akan siapkan atmosfer di stadion bisa hidup meski tanpa penonton sebagaimana liga-liga di Eropa yang kini berjalan di masa COVID-19," tuturnya.

Selanjutnya, pria yang karib disapa Iwan Bule itu mengaku optimistis bisa kembali memutar kompetisi sepak bola Indonesia, meski harus berkutat dengan pandemi yang masih berlangsung. Ia berharap Liga 1 dan 2 bisa sukses mengembalikan denyut nadi kehidupan sepak bola Tanah Air, seperti yang sudah lebih dulu dilakukan negara-negara tetangga.

PSSI sebelumnya telah menerbitkan panduan dalam memulai kompetisi di era normal baru. Salah satu yang diatur adalah jumlah peserta yang diperbolehkan masuk stadion.

Baca juga: LIB siap dengan dua opsi mulainya lagi liga

Pada saat pertandingan, hanya 272 orang yang boleh berada di area stadion yang dibagi dalam tiga zona. Area lapangan tengah, area tribun, dan di luar stadion.

Zona satu maksimal 100 orang, yang terdiri dari tim, ofisial tim, oficial pertandingan, anak gawang, petugas keamanan, petugas medis, staf sterilisasi, serta tiga fotografer.

Sementara di zona dua, juga maksimal 100 orang. Ada petugas keamanan, media lapangan, perwakilan LIB, anti doping, operator stadion, staf tim, delegasi tim taun rumah dan tim tamu, petugas sterilisasi, kepolisian, jurnalis dan klub televisi.

Lalu di zona tiga di luar stadion maksimal hanya boleh ada 72 orang terdiri dari petugas keamanan, kru televisi, dan staf pengelola stadion.

Baca juga: Menpora tak akan ikut campur polemik PSSI dan Shin Tae-yong

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020