Pekanbaru (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak melakukan intervensi terhadap Munas Partai Golkar.

"SBY tidak intervensi. Sama sekali bukan intervensi," kata Anas Urbaningrum ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Riau, Rabu malam.

Anas menyatakan, tidak ada selera Presiden Yudhoyono untuk intervensi kepada partai politik yang lain. "Pun, ini zaman demokrasi. Ruang intervensi tidak lagi relevan. Tidak mungkin Golkar yang besar dan berpengalaman diintervensi," katanya.

Anas mengemukakan bahwa SBY menghormati apa pun pilihan politik Partai Golkar, termasuk jika memilih jalan oposisi. "Di dalam atau di luar pemerintahan adalah pilihan yang terhormat," katanya.

Menurut Anas, SBY hanya menegaskan pentingnya kebersamaan Presiden dan Wapres sampai selesai 20 Oktober 2009. "Ini adalah amanat konstitusi dan implementasi etika politik yang luhur," kata Anas.

Anas juga mengatakan, Partai Demokrat menganggap Golkar sebagai mitra membangun demokrasi.

"Golkar mau kemana? Itu adalah wilayah otoritas politik internal Golkar. Apakah memilih jalan oposisi atau menjadi bagian dari pemerintahan. Itu adalah pilihan absah setiap partai, termasuk Golkar," katanya.

Partai Demokrat, kata Anas, memandang semua partai sebagai mitra (partner) membangun demokrasi, memajukan bangsa dan meninggikan martabat rakyat. "Karena itu, kami lebih suka bersahabat dan bekerja sama. Bahkan terhadap oposisi pun, tidak memandang sebagai musuh. Musuh dan permusuhan tidak kita hajatkan dalam membangun Indonesia," kata Anas.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009