Berlin (ANTARA News/AFP) - Pesanan untuk barang-barang industri Jerman naik untuk keenam bulan berturut-turut, data menunjukkan Rabu, memberikan bukti baru bahwa ekonomi terkemuka Eropa mulai pulih dari penurunan terburuk dalam 60 tahun.

Jerman, salah satu eksportir terkemuka dunia, telah terpukul keras oleh krisis ekonomi global karena permintaan terhadap barang "buatan Jerman" mengering, tetapi pemerintah telah menjadi semakin "bullish" tentang prospek pemulihan.

Pada Selasa, seorang jurubicara pemerintah kepada AFP mengatakan bahwa perekonomian diperkirakan menyusut oleh antara 4,0 hingga 5,0 persen tahun ini, sebuah revisi naik perkiraan sebelumnya antara 5,0 dan 6,0 persen.

Dan kementerian ekonomi mengatakan Rabu, bahwa pesanan industri Jerman naik lebih baik dari yang diperkirakan 1,4 persen pada Agustus dari Juli, setelah kenaikan 3,1 persen bulan sebelumnya.

"Ini berarti bahwa ekonomi Jerman diatur untuk menunjukkan pertumbuhan yang kuat di paruh kedua tahun dan bahkan mendapatkan pemulihan lebar di saat ini," kata analis Commerzbank Ralph Solveen, menafsirkan data.

Yang membesarkan hati, terutama kenyataan bahwa pesanan asing naik sebesar 4,6 persen, melebihi penurunan pesanan domestik 1,9 persen.

Carsten Brzeski, dari ING, mengatakan bahwa dengan konsumsi swasta lemah, sektor manufaktur perlu mengambil alih tongkat sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

"Hari ini angka menunjukkan bahwa harapan ini bisa menjadi kenyataan," tambahnya.

Lembaga-lembaga internasional lain juga menjadi lebih bullish pada prospek lokomotif ekonomi Eropa.

Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini merevisi naik pandangannya pada Jerman, proyeksi kontraksi output dari 5,3 persen pada tahun 2009, dibandingkan terhadap 6,2 persen.

Bank Sentral Eropa juga secara dramatis menaikkan perkiraannya untuk 16-negara zona euro baru-baru ini, karena Jerman mitra utama dagang Eropa mulai muncul dari kedalaman resesi.

Permintaan domestik juga mulai menarik bagi ekonomi Jerman.

Indeks kepercayaan konsumen telah meningkat selama lima bulan berturut-turut dan indikator kepercayaan dunia usaha Ifo yang dipantau cermat mencapai tingkat tertinggi selama satu tahun pada bulan September.

Pengangguran tidak meningkat tajam karena ekonom mencemaskan kebangkitan krisis, bahkan jatuh pada September menjadi 8,0 persen, meskipun para ahli memperkirakan pengangguran meningkat pada beberapa bulan mendatang.

Pada Agustus, Jerman secara resmi keluar dari resesi dengan mencatat pertumbuhan 0,3 persen dalam tiga bulan kedua tahun ini.

Survei terbaru oleh konsultan AlixPartner menunjukkan bahwa hanya satu dari empat Jerman yang mengatakan situasi keuangan pribadi mereka telah memburuk akibat krisis, dibandingkan dengan hampir setengah dari orang-orang yang disurvei di Inggris dan di Italia.

Namun demikian, tantangan ke depan dari Kanselir Angela Merkel dan pemerintan barunya, mitra koalisi pro-bisnis, Demokrat Bebas, tidak dapat diremehkan.

Pengangguran diperkirakan akan meningkat tajam dalam bulan-bulan mendatang dan Jerman duduk di gunung utang.

"Masalah terbesar dan kendala masih akan datang," kata analis dari Unicredit dalam catatan penelitian baru-baru ini.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009