Sakiyudin (33) warga RT08 RW21, Kampung Pasarmas, Kecamatan Babelan, di Babelan, Kamis, mengaku menemukan belasan benda purbakala berupa beliung persegi, gerabah, manik-manik, perhiasan emas, bandul kapal, dan kerangka manusia.
"Saat itu saya sedang menggali tanah di kebun untuk membuat saluran air. Tapi malah menemukan benda itu," katanya.
Menurutnya, kebun seluas satu hektare tersebut, pernah mendapat kunjungan dari pemerintah sekitar tahun 2004 silam, dan menetapkan wilayah tersebut sebagai Situs Buni dengan memasang reklame dan pagar pembatas.
Sementara itu, Syahroni (29) warga setempat mengaku kerap menemukan sejumlah kerangka hewan.
"Saya sering menemukannya bila sedang mencangkul atau menanam. Jumlahnya ratusan," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Bekasi, Edi Rochyadi, mengatakan benda purbakala di wilayah setempat telah diteliti arkeolog sejak tahun 1960.
"Saat itu para ahli arkeologi menamakannya sebagai Situs Buni," kata dia.
Adapun hasil penemuan benda purbakala itu, kata dia, saat ini tersebar di berbagai daerah.
Antara lain di Museum Nasional, Museum Jakarta, Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, dan Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.
"Saat ini hasil penemuan itu masih tersimpan rapi di sana. Sementara sebagian diantaranya masih dipegang masyarakat," katanya.
Edi mengatakan, sampai saat ini Babelan masih menyimpan banyak benda- benda purbakala. Jika tidak ada upaya penyelamatan, kemungkinan besar benda-benda itu akan rusak dan punah begitu saja.
"Saya berharap kami dapat memiliki museum sendiri yang dapat menyimpan benda-benda tersebut," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
