Kudus (ANTARA News) - Kenaikan harga elpiji 12 kilogram yang ditetapkan oleh PT Pertamina sejak Sabtu (10/10), ternyata belum berlaku merata di sejumlah pengecer di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

"Hingga kini, saya masih menjual gas 12 kilogram dengan harga lama yakni Rp73 ribu pertabung," kata salah seorang pedagang elpiji di Desa Wergu Wetan, Kudus, Abdul Rohman, di Kudus, Minggu.

Ia mengaku, elpiji 12 kilogram memang relatif sulit laku di daerah itu.

Meskipun telah keluar pengumuman kenaikan harga Rp1.500 pertabung untuk elpiji 12 kilogram itu, katanya, dirinya masih menjual dengan harga lama.

Ia mencontohkan, penjualan sebanyak delapan tabung elpiji 12 kilogram di kiosnya membutuhkan waktu hingga sebulan.

"Berbeda dengan gas elpiji ukuran tiga kilogram, setiap harinya mampu menjual hingga 10 tabung," katanya.

Ia menyatakan, akan menaikan harga elpiji 12 kilogram setelah stok lama habis.

Seorang pedagang elpiji di Desa Mlati Kidul, Reza Junaidi, mengaku, dirinya sejak Sabtu (10/10) telah menaikan harga elpiji 12 kilogram dari Rp73 ribu menjadi Rp75 ribu pertabung menyusul pengumuman tentang hal itu.

"Penjualan gas elpiji 12 kilogram memang sulit, tetapi karena informasi PT Pertamina menaikkan harga jual gas 12 kiloggram sebesar Rp1.500 pertabung, harga terpaksa saya naikkan pula," katanya.

Omzet penjualan elpiji 12 kilogram di tokonya, katanya, memang mulai turun sejak tersedia gas elpiji ukuran tiga kilogram.

"Semula pasokan gas elpiji 12 kiloggram tersedia hingga sekitar 40 tabung, kini berkurang menjadi sekitar 20 tabung, menyusul penjualan perhari yang hanya berkisar tiga hingga lima tabung," katanya.

Sebagian besar pelanggan elpiji 12 kiloggram, katanya, mulai beralih ke elpiji tiga kilogram sejak pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas beberapa waktu lalu.

"Dengan pertimbangan, stok gas tiga kilogram tercukupi dan harganya juga masih disubsidi pemerintah," katanya.

Bahkan, katanya, beberapa pelanggannya berupaya menjual tabung elpiji 12 kilogram seharga Rp250 ribu pertabung karena mereka akan ganti dengan elpiji tiga kilogram.

Ia mengatakan, harga elpiji tiga kilogram sebesar Rp13 ribu pertabung sedangkan harga dari penyalur ke pengecer Rp12.500 pertabung.

Seorang warga Desa Bae, Riani (29), mengaku, sejak beberapa pekan terakhir beralih membeli elpiji tiga kilogram setelah beberapa tahun menggunakan elpiji 12 kilogram.

"Selain lebih menghemat pengeluaran, gas elpiji tiga kilogram juga cukup praktis karena tidak terlalu kesulitan membawanya, berbeda dengan elpiji 12 kilogram, selain berat, harga belinya juga cukup mahal," katanya.

Namun, katanya, dirinya belum berencana menjual tabung elpiji 12 kilogram meskipun stok di tingkat pengecer mulai berkurang dan lebih banyak stok elpiji tiga kilogram.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009