Total sebanyak 212.208 telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar empat persen
Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta mencatat  perkembangan kasus Corona Virus Desease 2019 (COVID-19), Kamis (25/6) yakni pasien positif bertambah  195 orang, pasien sembuh bertambah 112 orang, dan meninggal bertambah 3 orang.

Berdasarkan data tersebut, untuk kasus positif sebanyak 10.472 orang (hari sebelumnya 10.277 orang), pasien sembuh COVID-19 tercatat 5.434 orang (hari sebelumnya 5.322 orang), dan meninggal dunia 631 orang (sebelumnya 628 orang).

Sementara itu, 1.338 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.349 orang) dan 3.069 orang melakukan isolasi mandiri di rumah (sebelumnya 2.978 orang).

Baca juga: DKI berlakukan pembatasan lokal di 27 RW zona merah

"Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 25.647 orang (sebelumnya 24.910 orang) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 17.295 orang (sebelumnya 17.008 orang)," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 24 Juni 2020 sudah ada 270.854 sampel (sebelumnya 263.673 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: Jakarta Aquarium tawarkan alternatif wisata aman saat pandemi COVID-19

Untuk tes PCR pada 24 Juni 2020, dilakukan pada 4.895 orang. Sebanyak 3.927 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 195 positif dan 3.732 negatif.

Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Pemprov DKI membangun Laboratorium Satelit COVID-19 yang berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020. Dan saat ini jejaringnya ada sebanyak 41 laboratorium pemeriksa COVID-19.

Pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat (rapid test), juga terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.

Baca juga: Tiga RW ini penyumbang terbesar naiknya IR COVID-19 di Jakarta Pusat

"Total sebanyak 212.208 telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 7.832 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 205.376 orang dinyatakan non-reaktif," tuturnya.

Untuk kasus positif, tambah Fify, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

"Pada masa PSBB transisi ini, kewaspadaan harus ditingkatkan. Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat turut mengisi survei persepsi risiko COVID-19 yang dapat diakses pada situs https://s.id/resikocovid. Survei yang diisi dapat menjadi masukan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan penanganan COVID-19 ke depannya," ujar Fify.

Kemudian, sejak 24 April 2020, Kelompok Kerja Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Jakarta telah berhasil mengumpulkan sekitar 426 ribu paket sembako yang siap didistribusikan pada warga terdampak PSBB.

"Sejak 24 April 2020, hingga 23 Juni 2020 pukul 14.00 WIB, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 430.475 Paket Sembako dan 174.261 Paket Makan Siap Saji," ucap Fify.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020