Medan (ANTARA News) - Tim dokter RSUP Haji Adam Malik Medan, Sumatra Barat, berhasil menyelesaikan operasi pemisahan bayi kembar dempet perut warga Bagan Batu, Riau (bukan Asahan seperti berita sebelumnya), yang dirujuk ke rumah sakit tersebut Rabu (14/10) sore.

Bayi kembar siam anak pasangan Kadirah dan Beng Hari itu mengalami dempet perut, namun memiliki dua jantung.

Humas RSUP Haji Adam Malik Medan, drg Atma Wijaya, di Medan, Jumat mengatakan, proses operasi pemisahan bayi kembar dempet perut itu berlangsung sekitar tiga jam dengan jumlah tim dokter sebanyak 10 orang sehari setelah dirujuk ke rumah sakit itu.

Satu dari bayi kembar dempet perut itu meninggal dunia sebelum dilakukan operasi pemisahan karena kelainan jantung, sedangkan satu bayi lagi dirawat di ruang ICU Anak untuk mendapatkan perawatan pasca operasi pemisahan.

"Kami akan terus memantau perkembangan kesehatan bayi, agar sehat pasca operasi pemisahan yang dilakukan tim dokter," ujarnya.

Namun, bayi kembar dempet perut yang meninggal dunia tersebut sudah dibawa pihak keluarganya untuk dimakamkan di daerah asal.

Pihak rumah sakit tidak mengetahui secara pasti kondisi kesehatan ibu sang bayi, karena masih dirawat di salah satu klinik di Provinsi Riau.

Sebelumnya, bayi kembar dempet perut berjenis kelamin perempuan itu lahir melalui operasi Ceasar di Klinik Harapan Ibu Provinsi Riau, kemudian dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik Medan untuk menjalani operasi pemisahan.

Untuk biaya operasi dan perawatan, pihak rumah sakit mengupayakan agar orang tua sang bayi terdaftar sebagai peserta Jamkesmas.

"Orang tua bayi belum terdaftar dan masih calon peserta Jamkesmas, kami akan mengupayakan mereka terdaftar," kata Atma.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009