Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dikukuhkan sebagai Wali Budaya Pangan Nusantara oleh Masyarakat Peduli Pangan Nusantara di Bangsal Sri Manganti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Jumat.

Pengukuhan dilakukan dengan penyerahan wayang Dewa Wisnu sebagai simbol kemakmuran dan miniatur lumbung pangan nusantara kepada Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Wayang Dewa Wisnu dan miniatur lumbung pangan nusantara itu diserahkan oleh Koordinator Umum Masyarakat Peduli Pangan Nusantara, sebuah komunitas pemerhati pangan nusantara Sarijo.

"Kami menilai Sri Sultan Hamengku Buwono X mempunyai komitmen tinggi dan pengaruh kuat di dalam melestarikan budaya nasional," katanya.

Menurut dia, Sultan juga berhasil membangun persaudaraan secara tulus dengan semua raja-raja di nusantara. "Sultan juga mempunyai peran strategis dan konsistensi tinggi di dalam mengembangkan pangan lokal," katanya.

Ia mengatakan pihaknya saat ini prihatin atas terabaikannya hak-hak masyarakat atas kecukupan pangan dan merasa sistem pangan lokal kini semakin terpinggirkan akibat modernisasi dan globalisasi.

"Indonesia perlu memiliki sistem pangan yang berbasis komunitas, di mana hak-hak individu atas pangan terjamin," katanya.

Sultan mengatakan akan berusaha melaksanakan amanah dari gelar yang diterimanya dengan penuh tanggung jawab. "Saya akan lebih berupaya memfasilitasi ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan," katanya.

Menurut dia, Indonesia akan tumbuh tanpa jiwa dan identitas jika melupakan adat dan pembangunan pangannya tidak akan visioner dan berkelanjutan.

"Pangan lokal akan membangun kedaulatan pangan nasional, yang menjadi benteng ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional. Kita harus bangga dengan lumbung desa dari setiap tradisi suku di Indonesia," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009