Jakarta (ANTARA News) - Pendopo besar yang terletak di samping kiri kediaman pribadi Presiden RI terpilih Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas Bogor, Sabtu ini berubah layaknya sebuah kantor perusahaan yang sedang sibuk memanggil calon karyawan dalam sebuah proses rekrutmen tenaga kerja baru.

Sejak pukul 10:00 WIB, sang pemimpin perusahaan yaitu Presiden Yudhoyono dan wakilnya Boediono memanggil sejumlah nama untuk menjalani semacam uji kelayakan melalui wawancara yang dilakukan langsung oleh Yudhoyono yang didampingi Boediono.

Sebelumnya, Yudhoyono mengatakan pada akhir wawancara para calon menteri itu akan disodori pakta integritas dan kontrak politik yang harus ditandatangani berisi target yang harus mereka capai selama lima tahun menjabat dan kode etik yang harus mereka taati.

Hadir dalam urutan pertama proses uji seleksi itu adalah tiga calon menteri koordinasi yaitu, Djoko Suyanto yang akan menjabat Menko Polhukam, Hatta Rajasa calon Menko Perekonomian dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono sebagai calon Menko Kesra.

Sebelum menghadap Yudhoyono satu per satu, para calon yang telah diberi nomor urut wawancara itu menunggu di kursi yang telah disediakan. Persis para calon pegawai yang sedang menunggu panggilan tes.

Usai menjalani uji kelayakan yang berkisar 15 menit, para calon menteri itu diberi kesempatan untuk menyampaikan tugas yang diberikan Presiden Yudhoyono dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II kepada ratusan wartawan yang telah ditempatkan di sekitar pendopo itu.

Namun, hampir semua calon menteri yang dipanggil tidak menyebutkan secara pasti jabatan yang akan diembannya di kabinet mendatang. Masing-masing calon rata-rata hanya menjelaskan tugas yang diberikan presiden secara umum.

Seperti yang disampaikan Mensesneg Hatta Rajasa, kepada wartawan Hatta hanya mengatakan dirinya hanya berbicara tentang pembangunan selama lima tahun ke depan serta program-program mendesak di bidang ekonomi.

"Bapak Presiden banyak bicarakan hal terkait bidang perekonomian dan apa yang harus dicapai, bagaimana kita tekan kemiskinan, mencapai :growth (pertumbuhan ekonomi) dan sebagainya," ujar Hatta.

Namun, sebelumnya sudah santer diberitakan bahwa Hatta yang pernah menjdi Menteri Perhubungan ini akan menjabat Menko Perekonomian karena dinilai selama menjadi Mensesneg mampu menjalankan tugas koordinasi kabinet dengan baik.

Tetapi dari 16 orang itu, tidak semua dapat ditebak jabatan yang akan mereka jalani dalam kabinet mendatang, karena kepada wartawan mereka hanya bicara hal yang sangat umum sehingga wartawan hanya bisa menduga-duga posisi orang itu nantinya.

Hal itu terjadi pada beberapa calon menteri seperti mantan Kapolri Sutanto yang hanya bicara sangat singkat kepada wartawan bahwa dalam uji kelayakan itu dirinya hanya diminta membantu tugas di pemerintahan selama lima tahun mendatang.

"Bapak Presiden dan Wakil Presiden Boediono memberikan arahan agar saya membantu di pemerintahan selama lima tahun mendatang," ujar Sutanto yang sebelumnya disebut-sebut akan menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Hampir senada disampaikan oleh Salin Assegaf Al Jufri, Dubes Indonesia di Arab Saudi ini sebenarnya diduga akan menduduki posisi Menteri Agama, namun dalam pernyataannya kepada pers dia diminta untuk menyukseskan target pemerintah pengurangan kemiskinan, dengan target 8 persen hingga 10 persen dengan instansi terkait.

Ia juga menjelaskan, kementerian yang akan dipimpinnya diminta untuk menyukseskan target "millenium development goals" (MDGs) dan juga membangun kesetiakawanan dalam masyarakat.

Sejumlah calon menteri yang dipanggil namun belum jelas posisinya adalah Syarif Hasan Wakil Sekjen Partai Demokrat, dan Ketua Umum PPP Suryadarma Ali.

Sementara calon lain, yang sudah jelas posisinya di kabinet adalah Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu, Mari Elka Pangestu menjadi Mendag, Gamawan Fauzi menjadi Mendagri, Muhammad Nuh menjadi Mendiknas, Presiden PKS Tifatul Sembiring menjadi Menkominfo, Jero Wacik menjadi Menbudbar, Muhaimin Iskandar menjadi Menaker, Sudi Silalahi menajdi Mensesneg dan Andi Mallarangeng menjadi Meneg Pora.

Mantan Ketua BRR Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto juga hadir pada Sabtu siang, namun ternyata tokoh yang disebut-sebut akan menduduki posisi Menteri ESDM ini tidak mengikuti uji kelayakan karena hanya hadir sebagai anggota tim kecil yang menyusun program kerja KIB jilid II.

Pada Minggu (18/10) besok, Presiden kembali akan melanjutkan uji kelayakannya terhadap para calon menteri yang tersisa dari jumlah 34 menteri yang akan mengisi KIB jilid II.

Sementara para calon menteri yang sudah dipanggil Sabtu ini, Minggu besok akan melakukan tes kesehatan di RS Gatot Subroto Jakarta.

Presiden direncanakan akan mengumumkan secara resmi susunan KIB II pada Rabu (21/10) mendatang atau satu hari setelah pelantikan dirinya dan Boediono di DPR Selasa (20/10).(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009