Jakarta (ANTARA News) - Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono sudah memanggil empat calon menteri perempuan dari 30 calon menteri yang telah diundang untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan di kediaman Puri Cikeas Indah, Gunungputri, Bogor.

Calon menteri perempuan tersebut adalah Linda Agum Gumelar dan Nila Djuwita Moeloek yang dipanggil Presiden Yudhoyono pada Minggu (18/10).

Sri Mulyani Indrawati dan Mari Elka Pangestu dipanggil Presiden Yudhoyono pada Sabtu (17/10) dan pada Minggu menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Berita ini untuk memperbaiki berita sebelumnya yang berjudul, "Presiden Sudah Panggil Lima Calon Menteri Perempuan", karena baru empat calon menteri perempuan yang dipanggil Presiden.

Ahli bedah mata,  dr Nila Djuwita Moeloek SpM, tiba di kediaman pribadi Presiden Yudhoyono pada Minggu, sekitar pukul 12.45 WIB.

Usai menjalani uji kepatutan dan kelayakan, Nila mengatakan, dirinya diajak bicara oleh Presiden Yudhoyono soal pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) di Indonesia, di antaranya penurunan angka kematian ibu dan anak.

Menurut dia, Presiden menginginkan agar Indonesia bisa mencapai MDGs pada 2015, dengan mengurangi angka kemiskinan, mengurangi kematian ibu dan anak, dan sebagainya.

Istri mantan menteri kesehatan, Farid Amfasa Moeloek di era Presiden BJ Habibie ini tidak menjelaskan posisi menteri yang ditawarkan, tapi dari latar belakang keilmuanya ia diprediksi akan menduduki pos Menteri Kesehatan, menggantikan Siti Fadilah Supari.

Sebelumnya, Linda Agum Gumelar, istri mantan Menteri Perhubungan di era Presiden Megawati Soekarnoputri, Agum Gumler, juga telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan, setelah tiba di Cikeas pukul 10.50.

Usai menjalani uji kepatutan dan kelayakan, Linda Agum Gumelar mengatakan, Presiden Yudhoyono memberikan arahan kepadanya soal perlindungan dan pemberdayaan kaum perempuan di Indonesia sebagai mitra pria, perlindungan anak, serta kerja sama dengan organisasi-organisasi luar negeri.

Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan aktivis perempuan ini diprediksi akan menduduki jabatan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.

Sehari sebelumnya, Presiden Yudhoyono telah melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Sri Mulyani Indrawati dan Mari Elka Pangestu.

Dua pakar ekonomi dari Universitas Indonesia ini adalah awajah lama yang telah menjadi menteri di kabinet Indonesia bersatu (KIB) periode 2004-2009.

Keduanya diprediksi akan dipertahankan oleh Presiden Yudhoyono pada jabatan sebelumnya, Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dan Mari Elka Pangestu sebagai Menteri Perdagangan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009