Palabuhanratu (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, belum menemukan kerusakan bangunan akibat gempa yang berpusat di Ujungkulon, Banten, dan berkekuatan 6,4 SR pada Jumat (16/10) lalu.

Gempa tersebut sangat dirasakan getarannya oleh warga di Sukabumi sehingga warga, khususnya di Palabuhanratu, berhamburan keluar rumah.

"Sampai saat ini kami belum menerima adanya informasi bahwa ada kerusakan yang dikarenakan gempa itu," Kata Kasie Pendataan Bencana Alam Dinsos Kabupaten Sukabumi Amir Hamzah kepada ANTARA, Minggu.

Ia menambahkan bahwa gempa tersebut hanya membuat panik warga saja, karena mereka masih trauma dengan gempa Tasikmalaya yang merusak puluhan ribu rumah awal September lalu.

Namun, pihaknya tetap menunggu informasi, mungkin saja ada rumah yang rusak tetapi belum terdata. "Kami masih menunggu informasi dan kami pun sudah menerjunkan anggota kami ke lapangan untuk mendata kerusakan," tambahnya.

Sementara itu, SAR Kabupaten Sukabumi mencabut pemberlakuan status siaga II gempa di Kabupaten Sukabumi setelah tidak adanya lagi gempa susulan yang terjadi di wilayah itu.

"Kami mencabut status siaga II dan kami nyatakan aman dari gempa," kata humas SAR Kabupaten Sukabumi, Ucok Hidayat.

Walaupun, status siaga II sudah dicabut, tetapi pihaknya tetap siaga khawatir ada gempa susulan. Selain itu, pihaknya juga terus memantau perkembangan aktivitas laut di Palabuhanratu.

"Saat ini kondisi laut masih normal dan tidak ada gejala peningkatan aktivitas laut," tandasnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009