Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia mulai melakukan pembayaran utang kepada PT Pertamina sebesar 76 juta dolar AS, dalam jangka waktu tujuh tahun. Utang Garuda tersebut merupakan utang avtur kepada Pertamina selama periode 2004-2006.

"Pembayaran cicilan mulai dilakukan tahun ini," kata Direktur Keuangan Garuda Eddy Purwanto di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Berdasarkan catatan, perusahaan penerbangan pelat merah itu memiliki total utang sebesar sekitar Rp967 miliar.

Selain utang kepada Pertamina, Garuda juga memiliki kewajiban kepada Bank Mandiri sebesar Rp2,36 triliun.

Menurut Sofyan Djalil, Kementerian Negara BUMN selaku kuasa pemegang saham Garuda dan Pertamina mendorong upaya pelunasan utang.

"Pokoknya kalau ada perusahaan yang masih punya utang baik yang terjadi pada zaman dulu harus dibayar, supaya semuanya clear," kata Sofyan.

Sebelumnya Pertamina mengumumkan selain Garuda, pihak lain yang memiliki utang BBM yaitu TNI sekitar Rp6,9 triliun, dan PT PLN Rp5,2 triliun, triliun.

Merpati Nusantara Airlines juga menunggak utang kepada Pertamina sebesar Rp397 miliar, dan utang pemerintah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rangka konversi elpiji sebesar Rp2,3 triliun. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009