Mataram (ANTARA News) - Empat orang mahasiswa diperiksa penyidik Polres Mataram terkait pembakaran foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menggelar aksi massa di DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa siang.

Keempat mahasiswa itu masing-masing Sudiatma selaku koordinator aksi massa kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) NTB, Sukamti selaku Humas SMI NTB, Syarifudin alias Erik dan Eka Hardianal sebagai anggota SMI.

Sudiatma merupakan mahasiswa semester sebelas IKIP jurusan Bahasa Inggris, Sukamti mahasiswa semester sembilan Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (Unram), Syarifudin mahasiswa semester tiga Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) dan Eka Hardianal merupakan mahasiswa semester lima FKIP Unram.

Kapolres Mataram AKBP Triyono Pujono Basuki mengatakan, pihaknya meminta keterangan keempat orang mahasiswa itu untuk memperjelas pokok permasalahannya.

Dua dari empat orang mahasiswa itu masing-masing Syarifudin dan Eka diperiksa intensif karena polisi menemukan foto Presiden SBY yang sebagiannya telah terbakar di tangan mereka.

"Penyidik tengah mendalami masalahnya, jika memenuhi unsur-unsur hukum tentu akan diberkaskan sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.

Informasi yang berkembang, penyidik Polres Mataram akan menerapkan pasal 187 KUHP yakni perbuatan dengan sengaja membakar barang yang dapat menimbulkan bahaya.

Sementara Sudiatma dan Sukamti yang ditemui di sela-sela pemeriksaan di Mapolres Mataram mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara jelas pelaku pembakaran foto Presiden SBY itu.

"Saya juga tidak lihat siapa yang bakar karena posisi saya di depan, kedua teman saya yakni Syarifudin dan Eka dicurigai oleh polisi sebagai pelaku pembakaran karena terlihat memegang foto SBY yang sebagiannya sudah terbakar," ujar Sudatma yang dibenarkan Sukamti.

Foto Presiden SBY yang dibakar itu terbuat dari kain yang ditempelkan di kardus kemudian digantung di kayu dan diacungkan dalam barisan aksi massa SMI NTB di halaman depan gedung DPRD NTB itu.

Aksi pembakaran itu terjadi saat massa SMI yang mencapai 100 orang lebih hendak meninggalkan kawasan DPRD NTB itu.

Diduga akibat kesal karena tidak seorang pun anggota DPRD NTB yang menanggapi aksi massa SMI itu, sehingga sejumlah peserta aksi massa membakar foto Presiden SBY itu. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009