PBB, New York (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Dewan Keamanan (DK) PBB, Selasa, menyampaikan pengutukan kerasnya terhadap serangan teror mematikan di kota perbatasan Iran, Pishin, yang menewaskan sedikitnya 57 orang dan melukai 150 orang lagi.

Pengutukan itu dilakukan saat Duta Besar Vietnam di PBB Le Luong Minh, yang memegang jabatan bergilir Presiden DK, membacakan pernyataan persiapan kepada pers di markas PBB, New York.

"Semua anggota DK mengutuk dengan nada paling keras serangan teror mematikan yang terjadi di kota perbatasan Pishin di Iran pada 18 Oktober 2009, sehingga menewaskan sedikitnya 57 orang dan melukai 150 orang lagi," demikian antara lain isi pernyataan tersebut.

"Anggota DK menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, serta rakyat dan pemerintah Iran," katanya.

"Anggota DK menggaris-bawahi perlunya menyeret pelaku, organisasi, penunjang dana dan penaja tindakan terorisme yang tercela ini ke pengadilan, dan mendesak semua Negara, sejalan dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan yang terkait, untuk bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Iran mengenai ini," katanya.

"Semua anggota DK menyampaikan kembali tekad mereka untuk memerangi semua bentuk terorisme, sejalan dengan tanggung jawabnya berdasarkan Piagam PBB," kata pernyataan tersebut.

Pada Senin, satu pernyataan, yang dikeluarkan oleh jurubicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di New York, mengatakan, "Sekretaris Jenderal dengan keras mengutuk serangan teroris kemarin di Provinsi Sistan-Baluchistan, Iran, yang menewaskan banyak orang dan melukai banyak orang lagi."

Ahad pagi, satu serangan bom maut terjadi di provinsi Sistan-Baluchestan, Iran tenggara, dekat perbatasan dengan Pakistan, menewaskan sedikitnya 40 orang --termasuk sejumlah komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC)-- dan melukai 30 orang lagi, kata beberapa laporan.

Ketika menyampaikan belasungkawa mengenai peristiwa itu, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Ahad, mengatakan "serangan teroris" tersebut dilancarkan oleh penjahat yang memiliki hubungan dengan pihak luar.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009