Kupang (ANTARA News) - Sejumlah penumpang yang gagal terbang dengan pesawat jenis F-50 milik PT TransNusa dari Bandara Haji Hassan Aroeboesman Ende, Kamis, mengemukakan, pesawat tersebut sempat terbang sekitar lima menit.

"Pesawat sempat terbang sekitar lima menit, kemudian kembali mendarat di Bandara Haji Hassan Aroeboesman Ende karena baling-baling bagian kanan tidak berputar, bukan gagal terbang," kata Bupati Nagekeo Yohanes S Aoh, salah seorang penumpang pesawat tersebut ketika dikonfirmasi dari Kupang, Kamis malam.

Berdasarkan kesaksiannya, pesawat tersebut sudah dua kali melakukan upaya lepas landas dari bandara itu, namun tetap saja gagal.

"Ketika dilakukan upaya ketiga, pesawat tersebut berhasil lepas landas dan terbang selama sekitar lima menit. Namun, ketika itu hampir semua penumpang berteriak karena baling-baling bagian kanan pesawat tidak berputar," katanya.

Pilot kemudian memutar haluan pesawat menuju Bandara Haji Hassan Aroeboesman Ende di Pulau Flores bagian tengah, ketika para penumpang berteriak bahwa baling-baling pesawat tidak berputar.

"Ketika hendak mendarat di Bandara Aroeboesman, saya melihat ambulance dan mobil pemadam kebakaran sudah merapat di bandara tersebut," kata Aoh.

Diduga kuat, mesin pesawat bagian kanan tidak berfungsi sehingga tidak menggerakkan baling-baling bagian kanan pesawat tersebut.

Menurut Manager Operasional PT TransNusa NTT Yoseph Lumban Gaol kepada pers di Kupang menjelaskan, tidak berputarnya baling-baling bagian kanan pesawat itu karena ada kebocoran oli yang mengganggu jaringan baling-baling.

"Karena ada kebocoran oli sehingga mengganggu jaringan baling-baling pesawat," katanya menjelaskan.

Menurut Aoh, saat roda pesawat hendak menyentuh landasan, mesin bagian kiri pesawat juga mati.

"Pada saat itu semua penumpang berteriak histeris. Saya benar-benar trauma menghadapi insiden tersebut. Saya akhirnya memilih batal terbang ke Kupang," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009