Jakarta (ANTARA) - Destinasi wisata bersejarah di India, Taj Mahal akan kembali dibuka pada Senin (6/7) setelah ditutup selama tiga bulan karena pandemi COVID-19. Pengunjung yang berkunjung ke sana diwajibkan mengenakan masker.

Pihak pengelola hanya membolehkan 5.000 orang wisatawan mengunjungi kawasan wisata di bagian utara Agra itu dalam sehari dan dibagi menjadi dua kelompok. Jumlah ini jauh dari jumlah wisatawan yang bahkan bisa mencapai 80.000 sehari.

"Semua monumen dan situs yang dilindungi akan terikat protokol seperti sanitasi, jarak sosial serta protokol kesehatan lainnya," kata pihak kementerian pariwisata India dalam media sosialnya.

Pihak berwenang juga akan membuka kembali monumen lainnya, seperti Red Fort atau Benteng Merah bersejarah New Delhi.

Pada Minggu ini, kementerian kesehatan melaporkan rekor lonjakan 24.850 kasus baru dan lebih dari 600 kematian. Tetapi pemerintah telah mencabut lockdown.

Pemerintah masih menangguhkan penerbangan internasional, namun mengizinkan perjalanan domestik, demikian seperti dilansir Channel News Asia.

Baca juga: India tutup Taj Mahal agar tak perluas sebaran corona

Baca juga: Polusi India membuat marmer putih Taj Mahal jadi hijau

Baca juga: Taj Mahal batasi jumlah pengunjung harian

 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020