Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia akan membiayai pembangunan kabel transmisi listrik bawah laut yang menghubungkan Pekanbaru, Riau ke Malaka, Malaysia sepanjang 300 km dengan perkiraan biaya 400 juta dolar AS.

Dirut PLN Fahmi Mochtar usai upacara Hari Listrik di Jakarta, Selasa mengatakan, pihaknya sudah menandatangani pokok-pokok perjanjian kerja sama (head of agreement/HoA) dengan BUMN listrik Malaysia, Tenaga Nasional Berhad (TNB).

"Kami akan bertemu lagi dengan TNB guna membicarakan perumusan kontrak, pendanaan, dan detil pekerjaan. Targetnya, rumusan selesai dalam enam bulan ke depan," katanya.

Penandatanganan HoA dilakukan antara Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar dan Chief Executive Officer TNB Datuk Seri Che Khalib Mohd Noh di Kualalumpur, Malaysia, Jumat (23/10).

Kerja sama proyek meliputi pembangunan dan pendanaan jaringan interkoneksi jaringan 275 kV di Sumatera, jaringan transmisi bawah laut, dan jaringan di Malaysia.

Menurut Fahmi, pengoperasian transmisi listrik yang menghubungkan kedua tersebut ditargetkan pada 2015.

Sebenarnya, rencana pembangunan jaringan transmisi itu direncanakan sejak lama. Studi teknis dan kelayakan telah dilakukan pada 2004 dengan target penyelesaian tahun 2009.

Fahmi mengatakan, skema kerja sama listrik antarnegara itu adalah berbentuk swap atau barter listrik.

Ia menambahkan, secara prinsip, barter listrik tersebut dimungkinkan UU, asalkan kebutuhan di dalam negeri terpenuhi.

Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono menambahkan, kapasitas transmisi direncanakan mencapai 600 MW."Pada tahap awal, kemungkinan 300 MW dulu," katanya.

Menurut dia, interkoneksi Sumatera-Malaysia tersebut akan saling menguntungkan, sebab beban puncak kedua wilayah tersebut berbeda.

Kalau di Sumatera, beban puncak pada malam hari, maka beban puncak Malaysia pada siang hari.

"Jadi, kita akan mentransfer 300 MW pada siang, dan mendapat 300 MW pada malam hari," katanya.

Bambang juga mengatakan, interkoneksi Pekanbaru-Malaka merupakan kedua kalinya bagi PLN setelah Kalimantan-Serawak bekerja sama dengan Sesco.

Interkoneksi Kalimantan-Serawak dengan nilai investasi 100 juta dolar AS direncanakan berkasitas 200-300 MW.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009