Jakarta (ANTARA) - Imunitas didapatkan melalui proses jangka panjang sebagai hasil dari serangkaian kebiasaan baik yang dilakukan, bukan semata instan berkat konsumsi suplemen.

Profesor Nicole Avena, PhD dari Universitas Princeton mengandaikan imunitas adalah lari maraton bukan sprint, oleh karenanya tak ada cara cepat dan mudah untuk menaikkan imunitas tubuh.

"Anda harus melakukan secara menyeluruh jika ingin membuat imunitas dalam bentuk yang siap perang," kata Avenda dikutip dari Women's Health pada Rabu.

Mengkalibrasi ulang kekebalan tubuh Anda untuk jangka panjang membutuhkan penerapan kebiasaan kesehatan klasik yang sudah Anda pernah dengar berulang kali: tidur, kurangi stres, dan olahraga.

Baca juga: Tingkatkan imunitas dengan pola gizi seimbang

Baca juga: 8 makanan untuk tingkatkan imun para lansia


"Anda tidak akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda lebih sehat dalam seminggu dengan memompa diri Anda dengan vitamin karena seseorang yang dekat dengan Anda sakit," kata E. John Wherry, PhD, direktur Institute for Immunology di University of Pennsylvania.

Berikut daftar kebiasaan baik yang bisa meningkatkan imunitas tubuh:

1. Tidur cukup

Cukupi kebutuhan tidur setidaknya tujuh jam setiap malam.

"Data terbaik yang kami miliki tentang cara meningkatkan kekebalan adalah cukup tidur," kata Wherry.

Orang-orang yang tidur selama enam jam semalam atau kurang selama satu minggu memiliki kemungkinan empat kali lebih tinggi terserang flu ketika terkena virus dibandingkan dengan mereka yang mendapat lebih dari tujuh jam, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep.

Risiko jatuh sakit bahkan lebih tinggi bagi mereka yang tidur kurang dari lima jam semalam.

"Segala sesuatu yang Anda lakukan ketika Anda bangun — makan, mencerna, bekerja, berjalan, berolahraga — mendorong tubuh Anda untuk melepaskan sel-sel radang," kata Rita Kachru, MD, kepala seksi imunologi klinis dan divisi alergi serta asisten profesor di David Fakultas Kedokteran Geffen di UCLA.

2. Keluar di pagi hari

Mariana Figueiro, PhD, seorang profesor arsitektur di Rensselaer Polytechnic Institute dan direktur Lighting Research Center mengatakan bahwa cahaya di pagi hari memberikan manfaat untuk mencegah disrupsi pada ritme sirkadian.

"Aku mencoba keluar rumah setiap pagi di waktu yang sama sekira 30 menit... Kalau cuaca mendung aku menyalakan empat lampu di dekat bangku favoritku dan duduk di antara lampu sampai satu jam lamanya," kata Figueiro.

Baca juga: LIPI ciptakan kandidat obat herbal perkuat imunitas lawan COVID-19

Baca juga: Ahli sebut sel punca bisa untuk terapi penyeimbang imunitas tubuh
 

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020