Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pengembangan pasar melalui promosi dan publikasi untuk menarik para pembeli diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan mewujudkan kedaulatan ekonomi.

"Selain itu, juga diperlukan peningkatan untuk mengolah potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan modal baik dari dalam maupun luar negeri," katanya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) DIY RM Astungkoro di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia pada pembukaan "Jogja Export Expo (JEE) 2009" di Jogja Expo Center (JEC), untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berdaya saing perlu adanya identifikasi unggulan potensi daerah, potensi pasar, dan penentuan strategis pembangunan daerah itu.

"JEE atau biasa disebut pameran produk ekspor daerah itu merupakan wadah promosi efektif dan efisien bagi produk-produk komoditas unggulan daerah yang berorientasi ekspor, sekaligus sebagai sarana membangun jaringan bisnis dan memperluas pangsa pasar luar negeri," katanya.

Menurut dia produsen harus selalu meningkatkan kualitas produk, memperkaya kreativitas, motif, gaya, dan warna agar dapat bersaing di pasar internasional, karena di pasar terbuka tentunya secara langsung akan berkompetisi dengan produk-produk dari negara lain dan untuk mengantisipasi hal itu diperlukan kerja lebih baik, inovatif, dan kreatif.

Ketua Penyelenggara JEE 2009 Bagus Ardhi Baliantoro mengatakan, pameran itu diharapkan bisa menjadi sebuah kegiatan yang membangkitkan kekuatan kreativitas yang tidak hanya mengandalkan dan inovasi produk.

"Namun juga menitikberatkan pada kreativitas dan inovasi terhadap pola pemasaran, manajemen, bahan baku alternatif, dan daya saing teknologi," katanya.

Menurut dia pameran yang berlangsung hingga 2 November 2009 itu diikuti sebanyak 145 anjungan terdiri atas instansi pemerintah, asosiasi usaha, dan eksportir. Pameran JEE 2009 merupakan salah satu ruang untuk memicu pemasaran bagi kalangan eksportir Indonesia.

"Pada ranah kewirausahaan sebuah pameran merupakan ajang yang paling efektif untuk menjaring konsumen karena eksportir bisa langsung berkomunikasi, berdiskusi, dan bernegosiasi dengan pembeli. Apalagi dalam konteks sekarang di mana keterpurukan sudah menjadi arus utama, maka ajang pameran menjadi sangat penting," katanya.

Ia mengatakan pameran tersebut diharapkan bisa mendorong perekonomian rakyat khususnya bidang pemasaran kerajinan dan mebel bagi peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

"Selain bisa menjadi ajang bertemunya penjual dan pembeli untuk mengembangkan inovasi produk, pameran itu juga bisa menjadi media untuk memperluas jaringan pasar para pengusaha khususnya produk
kerajinan dan mebel," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009