Surabaya (ANTARA News) - "Performances Art" 100 Patung Pahlawan karya seniman dan siswa sekolah dasar digelar di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin sore untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November.

Sekitar 10 seniman dan 90 siswa SD Klampis Ngasem I mendatangi Taman Apsari di depan Gedung Grahadi Surabaya sekitar pukul 15:00 WIB. Mereka melakukan aksi dengan cara mewarnai sekujur badannya dengan lumpur dan cat putih.

Seorang seniman Surabaya, Taufik Monyong, mengatakan, kegiatan kali ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam memperingati Hari Pahlawan di Kota Surabaya.

"Marilah kita semua mengisi negeri ini dengan warna-warni. Kita mengawali perjalanan negeri ini dengan warna putih sebagai lambang kusucian dan nilai luhur dan warna lumpur adalah bentuk kecintaan terhadap Tanah Air," katanya saat aksi di depan Gedung Grahadi.

Menurut dia, Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November sesungguhnya bukan hanya milik warga Kota Surabaya, melainkan milik bangsa Indonesia.

Ketika kota Surabaya dikukuhkan sebagai Kota Pahlawan, lanjut dia, maka hal itu menjadi suatu inspirasi bagi bangsa ini supaya menjadi produktif menatap masa depan.

Kepahlawanan bukan hanya bermakna lepas dari penjajahan dan menjadi bangsa yang merdeka secara politis, namun juga harus dipahami dari perspektif ekonomi untuk mensejahterakan rakyat.

Hakekat kepahlawanan adalah semangat untuk memberi, berbakti dan berkorban atas kepentingan pribadi demi kepentingan yang lebih luas. Itu sebabnya, semangat kepahlawanan harus terus menerus dikobarkan agar bangsa ini tidak terjebak dalam hedonisme, ego sektoral dan sikap-sikap yang lebih mementingkan diri sendiri.

Sementara itu, salah seorang siswa kelas V SD Klampis Ngasem I, Tiara, mengaku, senang dengan mengikuti kegiatan kali ini. Bahkan ia rela tubuhnya dicat warna lumpur dan putih disertai dengan mengibarkan bendera merah putih.

"Hiduplah Indonesiaku. Aku cinta negeri ini," katanya saat wajahnya dicat warnah putih.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009